Pegiat media sosial Jhon Sitorus menilai rencana pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelum pelantikan kepala negara pada 20 Oktober mendatang tidak bisa dihindari.
Jhon mengingatkan jasa besar Megawati kepada Prabowo Subianto, menyelamatkannya dari stateless atau tanpa kewarganegaraan dan menjadikannya calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2009.
Baca Juga: Tidak Harus Menteri PDIP Masuk Kabinet Jika Prabowo-Megawati Kerjasama
"Suka tidak suka, kalian tidak akan bisa menghindari rencana pertemuan Prabowo dan Bu Mega. Bu Mega berjasa besar mengembalikan seorang Prabowo dari Yordania ke Indonesia, termasuk menggandeng Prabowo di Pilpres 2009. Momen itu sekaligus melambungkan nama Prabowo," ungkapnya.
Lebih lanjut, menurutnya hanya Megawati yang pengaruhnya selalu ada pada setiap rezim setelah menjabat sebagai Presiden kelima RI pada 2001-2004 lalu.
"Ada yang akan lengser dan hanya tinggal nama, tapi ada yang pengaruhnya selalu eksis disetiap rezim manapun yaitu bu Mega. Entah apapun rencana Mulyono, yang jelas 20 Oktober lo SELESAI," imbuhnya, dikutip dari akun X pribadinya, Kamis (26/9).
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan kemungkinan besar pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto terjadi sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden RI pada 20 Oktober mendatang.
“Pertemuan Ibu ketua umum dengan Bapak Prabowo Presiden terpilih ini hanyalah menunggu momentum hari-hari,” kata Said di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024), dikutip dari TV One News.
“Dan insya Allah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo,” sambungnya.
Sebelumnya Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Ia mengatakan pertemuan Megawati dan Prabowo merupakan bagian dari silaturahmi kebangsaan, tapi tidak menutup kemungkinan akan ada pembicaraan koalisi.
Dirinya bahkan memperkirakan pertemuan tersebut akan digelar sebelum Prabowo dilantik sebagai kepala negara menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Oktober mendatang.
"Silaturahmi penting, akan ada pertemuan, insyaallah, iya. Bahwa akan ada pembicaraan ke situ (pembicaraan koalisi), kita tunggu saja," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: