PT Jamkrindo terus mencatatkan performa keuangan yang mengesankan dengan peningkatan aset yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Pada Agustus 2024, aset perusahaan mencapai Rp 33,9 triliun, mencerminkan pertumbuhan yang konsisten sejak 2020. Saat itu, aset perusahaan tercatat sebesar Rp 19,12 triliun, dan terus meningkat menjadi Rp 25,35 triliun pada 2021, Rp 28 triliun pada 2022, hingga Rp 32,23 triliun pada 2023.
Sekretaris Perusahaan Jamkrindo, Aribowo, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kinerja bisnis perusahaan yang kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan investasi dan kas. "Pertumbuhan aset yang konsisten ini mencerminkan dampak positif dari transformasi bisnis dan pengelolaan investasi yang baik," ujar Aribowo.
Baca Juga: Paruh Tahun 2024, Jamkrindo Sukses Jamin 3,89 Juta UMKM
Transformasi yang dilakukan oleh Jamkrindo sejak 2020, terutama dalam struktur organisasi, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dan teknologi informasi, telah berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kinerja. Sejak beralih status menjadi Perseroan Terbatas di bawah Indonesia Financial Group (IFG), Jamkrindo semakin memperluas ruang geraknya dalam mengembangkan strategi bisnis.
Di sisi teknologi, Jamkrindo menjalankan digitalisasi produk dan sistem untuk memperkuat kerja sama dengan mitra dan memperluas pangsa pasar. Sementara itu, transformasi dalam bisnis dan operasional dilakukan dengan pendekatan yang akuntabel dan hati-hati untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Penjaminan Jamkrindo di Pangkalpinang Melesat 22% Paling Besar Buat KUR
Jamkrindo juga menerapkan tata kelola perusahaan yang baik melalui Governance, Risk, and Compliance (GRC) serta memperkuat manajemen risiko dengan prinsip three lines of defense dan four eyes principles. Langkah-langkah ini diambil guna memastikan keberlanjutan bisnis di masa depan.
"Pencapaian kinerja yang solid ini adalah hasil dari transformasi yang kami jalankan. Sebagai perusahaan penjamin terbesar di Indonesia, kami berkomitmen mendukung pertumbuhan sektor UMKM dan berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi nasional," tutup Aribowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: