Miftahudin Nur Ihsan. Lelaki 31 tahun yang karib disapa Ihsan ini benar-benar tak menyangka kalau hari ini bakal didatangi dan bahkan diajak ngobrol oleh Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Yang membikin CEO Smart Batik Indonesia asal Yogyakarta ini makin sumringah, sebelum ngobrol, Thomas sempat-sempatnya pula membatik dulu. Dicelupnya canting yang ada di sana ke malam berbahan sawit, lalu dilukisnya motif pohon kelapa sawit yang telah terlukis di selembar kain putih. Lelaki 52 tahun ini langsung ditemani oleh COO Smart Batik Indonesia yang juga istri Ihsan, Dinar Indah Lufita Sari.
Baca Juga: Tuduhan Monopoli Avtur ke Pertamina Kembali Digulirkan, Ahli: Masalah Utama Malah Jadi Kabur
Ihsan sempat bengong lantaran usai membatik, Thomas tidak langsung pergi. Tapi justru membeli dua potong batik sawit bermotif Gurda Sawit dan Ceplok Sawit.
"Batiknya bagus-bagus. Saya beli dua ya, yang ada sawitnya ini dan yang klasik ini," kata Thomas sambil menunjuk pilihannya. "Kembangkan terus ya, sukses," Thomas memandangi Ihsan.
Yang dipandangi pun langsung menjelaskan seperti apa batik yang diproduksinya. "Izin Pak Wamen, batik yang kami hasilkan tidak sekadar batik, Pak. Tapi batik yang punya nilai pemberdayaan dan ramah lingkungan," Ihsan menjelaskan.
Di sampingnya ada Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society (LKCS) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Aida Fitria, yang juga menjadi penanggungjawab booth BPDPKS yang didatangi Thomas.
Baca Juga: Hari Batik Nasional, PNM Berdayakan Pengrajin Batik Lewat Teknik Ecoprint di Kampung Madani
"Produk-produk ini dikerjakan oleh Ibu-Ibu pembatik. Setelah bermitra dengan Divisi UKMK BPDPKS, jumlah pembatik kami meningkat dari 10 menjadi 60 orang. Batik ini juga menggunakan malam sawit dan pewarna alami yang lebih ramah lingkungan," alumni penerima beasiswa LPDP ini menambahkan.
Aida pun menyampaikan komitmen BPDPKS yang akan terus mendorong lahirnya produk-produk berbasis sawit.
"Kami saling bersinergi dan berkolaborasi untuk mendorong promosi produk-produk berbasis sawit. Setelah kegiatan ini, kami juga ada kegiatan di Trade Expo Indonesia. Semoga nantinya produk-produk dari Asosiasi maupun UKMK dapat semakin luas pasarnya dan go internasional," Aida berharap.
Baca Juga: Dukung Peran Pemimpin Perempuan, Astra Young Women Network 2024 Kembali Hadir
Peristiwa pertemuan antara Ihsan dan Thomas itu terjadi jelang siang tadi di Badung, Bali. Thomas datang membuka acara ASEAN Treasury Forum (ATF) 2024.
ATF sendiri merupakan forum yang bertujuan agar negara-negara ASEAN bisa saling berbagi informasi terkait perbendaharaan negara, seperti pengelolaan fiskal, baik dari sisi manajemen, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban anggaran.
Pembentukan ATF sudah diinisiasi dalam ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) ke-10 di Jakarta pada Agustus 2023. Inisiasi ATF kemudian disetujui oleh para menteri-menteri negara ASEAN pada AFMGM ke-11 di Laos April 2024.
Waktu itu, disetujuilah peresmian ATF itu dilakukan pada hari ini di Bali dengan Indonesia sebagai Ketua ATF 2024-2025. Kegiatan ATF 2024 yang dihadiri oleh pejabat-pejabat Kementerian Keuangan negara-negara ASEAN ini berlangsung 3-4 Oktober 2024.
Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Raih Penghargaan di ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024
Nah, lepas pembukaan acara itulah Thomas bersama tamu delegasi, kemudian mengunjungi booth-booth yang ada di lokasi acara. Tapi booth pertama yang dikunjungi adalah booth BPDPKS. Di booth itu ada UKMK unggulan yang dihadirkan; Smart Batik Indonesia dan Cambiacraft.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: