Kisah Inspiratif Tegar, Si Pantang Menyerah yang Lukis Maskot Kebo Bule dengan Mulut
Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 yang memasuki hari ketiga, Rabu (9/10/2024) kedatangan ‘tamu’ menarik. Seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan hambatan fisik alias tuna daksa, Muhammad Tegar, turut menyemarakkan gelaran ini dengan karyanya yang luar biasa.
Tegar, dengan penuh semangat menggambar dan melukis mascot PEPARNAS XVII Solo 2024 yakni Kebo Bule Kyai Slamet dengan menggunakan mulutnya. Adapun lukisan tersebut ditorehkannya di atas media totebag atau tas dari bahan kanvas yang lantas dijual sebagai merchandise PEPARNAS XVII di stand Daun “Dari ABK untuk Negeri”.
Kendati tidak bisa menggunakan tangannya untuk melukis, murid kelas 3 di SLB Mandiri Putra Bangsa, Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah itu mengaku tidak mengalami kesulitan yang berarti ketika menorehkan tintanya.
Baca Juga: PEPARNAS XVII Lancar, NPC Indonesia: Kami Buat Semulus Mungkin
"Tidak ada kesulitan, latihan persiapannya sejak hari Kamis dan sudah terbiasa menggambar," ucap Tegar, Rabu (9/10/2024).
Tegar mengaku tidak patah semangat dengan keterbatasan fisiknya tersebut. Dirinya dengan mantap ingin menjadi seorang pelukis yang terkenal.
Selain itu, menurut ibu Tegar, Larsih, bakat anaknya tersebut sudah terlihat sejak kelas 1 SD. Kala itu dia mengamati jika anaknya tertarik dengan gambar wayang. Setiap selesai menggambar wayang, Tegar mengguntingnya untuk menjadi karya layaknya wayang.
"Tegar mulai suka menggambar itu waktu masih TK, kemudian ketika masuk SD dia bilang ingin menggambar, dimulai dari buku tulis dulu. Semakin lama bakatnya kelihatan, setiap hari mengggambar. Alhamdulillah tiap selesai menggambar, suruh gunting biar jadi seperti wayang, dan sekarang tegar sudah bisa gunting sendiri pakai mulut dia," ujar Larsih.
Baca Juga: APSF Puji Gelaran PEPARNAS XVII 2024, Sebut Jadi Percontohan di Asia Tenggara
Sementara itu, Ita Sulistyowati selaku Kepala Sekolah SLB Mandiri Putra Jumapolo sekaligus guru pendamping bagi Tegar menyebut bahwa Tegar selalu semangat tiap kali ada tugas menggambar dari sekolahnya.
"Tegar itu sangat ceria, semangatnya tinggi. Jadi ketika ada pembelajaran baru, misalnya kita beri contoh gambar baru, dia bisa mengerjakan," jelasnya.
Salah satu materi pembelajaran yang diterapkan untuk membantu tumbuh kembang siswa SLB salah satunya adalah kegiatan menggambar. Di sisi lain, Ita mengungkpakan jika melukis dan menggambar bisa menjadi wadah sekaligus jembatan bagi para siswa berkebutuhan khusus untuk membuat karya yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Harapannya, hasil karya tersebut bisa dikomersialisasi dan dinikmati oleh banyak orang. Upaya ini pun diwujudkan dengan mencetak totebag yang dilukis oleh ABK.
"Untuk harganya Rp35 ribu, kita inginnya bisa bersaing dengan harga pasaran, bukan menjual rasa iba. Kita inginnya agar anak-anak mengerti ini dunia yang sesungguhnya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: