Era Digital, Privy Dukung Penandatanganan 'Cross Border' Perusahaan Indonesia dan Australia
Perkembangan teknologi digital membawa perubahan yang sangat signifikan, seperti pada bidang bisnis dan perdagangan. Perusahaan dan pengusaha dapat membuka peluang baru untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi memperluas pasar baik di dalam maupun di luar negeri.
Dimensi ruang dan waktu tak lagi menjadi hambatan dalam aktivitas berbasis digital saat ini. Perusahaan rintisan tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi, Privy memfasilitasi penandatangan dokumen perjanjian lintas negara (cross border) perusahaan di Indonesia dan Australia secara daring pada acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, akhir pekan lalu.
Penandatanganan perjanjian kerjasama antara PT Doa Bangsa Agrobisnis yang berkedudukan di Jakarta menunjuk Expert Trading Consulting Australia Pty Ltd sebagai perwakilan pemasaran (Marketing) sekaligus mempromosikan dan membangun pasar di Australia.
Baca Juga: PinjamDuit dan Privy Kompak Tingkatkan Keamanan Keuangan Digital
“Melalui aplikasi tanda tangan elektronik tersertifikasi milik Privy, sangat menjamin keutuhan isi dari perjanjian dan tidak dapat diubah setelah ditandatangani. Integritas dari isi perjanjian bersifat nirsangkal dan terjamin keabsahannya,” ungkap President Director PT Doa Bangsa Agrobisnis, Hikmat Taufik melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Penandatanganan kerjasama cross border Indonesia-Australia ini bernilai US$ 15 juta disaksikan Atase Perdagangan Canberra, Agung Haris Setiawan dan dilakukan secara bersamaan tanpa menemui kendala berarti.
“Kami sangat berterima kasih kepada Privy yang memfasilitasi perjanjian ini menjadi lebih mudah, efisien dan lebih terpercaya,” ujar Director Expert Trading Consulting Australia Pty Ltd.
Sementara itu, CEO Privy Marshall Pribadi menyambut baik kerjasama kedua perusahaan berbeda negara tersebut dengan menggunakan TTE dari Privy. Menurutnya, teknologi digital tidak hanya berperan dalam meningkatkan produktivitas di suatu perusahaan, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan perekonomian.
“Dengan pemafaatan teknologi yang tepat, institusi bisnis dan pengusaha mendapatkan keuntungan yang besar seperti dapat menekan biaya produksi, meningkatkan daya saing serta pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa,” ungkap Marshall.
Selain perusahaan dari Australia, Privy memfasilitasi penandatanganan kerjasama bisnis perusahaan Indonesia lainnya dengan Vietnam dan Korea di acara TEI 2024. Tercatat total nilai perjanjian sebesar US$ 19 juta. Selain itu, Privy juga dipercaya perusahaan asing dari Australia, Vietnam dan Korea untuk menyediakan perjanjian kerjasama menggunakan TTE dengan total nilai US$ 119,13 juta.
Baca Juga: Majukan Transformasi Digital di Asia Tenggara, Privy Raih NextGen Tech 30 Award BBM di Singapura
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku gembira dengan suksesnya kegiatan TEI 2024. Zulkifli juga berharap banyak pihak berkolaborasi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan serta ekspor melalui peningkatan kualitas dan daya saing produk-produk Indonesia.
"Alhamdulillah antusiasme eksportir, buyer, serta investor terhadap TEI tahun ini sungguh luar biasa. Capaian ini lebih banyak karena kita target transaksi US$ 15 Miliar terlampaui menjadi US$ 22,73 Miliar,” ucap Zulkifli melalui keterangan tertulisnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: