Menteri Keuangan sekaligus ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa stabilitas sistem Keuangan RI masih terjaga selama kuartal III-2024.
Hal ini selaras dengan adanya penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Eropa, mengakhiri tren tingkat suku bunga tinggi (higher for longer).
Baca Juga: Meski Terjaga, BI Ungkap 3 Tantangan Stabilitas Sistem Keuangan
Pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps), begitu juga dengan Bank Sentral Eropa (ECB) melakukan penurunan suku bunga acuan dua kali menjadi 3,25 persen, selanjutnya Bank Sentral Cina juga telah memangkas suku bunga acuan dari 1,7 persen menjadi 1,5 persen.
"Stabilitas sistem keuangan pada kuartal III 2024 tetap terjaga. Ini sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan berbagai negara utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Meski dalam situasi yang stabil, Sri Mulyani mengatakan, memasuki kuartal IV 2024 dinamika ekonomi dan pasar keuangan perlu diperhatikan, mengingkat, masih berlangsungnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Anggota KSSK yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK dan Ketua Dewan Komisioner LPS, menyepakati meningkatkan koordinasi dan sinergi antar keempat lembaga sistem keuangan.
"Kami ber-4 terus bersepakat tingkatkan koordinasi dan sinergi antar ke-4 lembaga sistem keuangan. Kami tingkatkan kewaspadaan di tengah berbagai risiko terutama dari eksternal begitu dinamis dan potensi rambatan ke perekonomian dan stabilitas sistem keuangan dalam negeri," tuturnya.
Baca Juga: Di Depan Mahasiswa UNS, Purbaya Beberkan Peran Penting LPS bagi Stabilitas Sistem Keuangan
Lebih lanjut, Sri Mulyani menuturkan, di tengah dinamika tersebut, perekonomian Indonesia masih terjaga dengan baik. Perekonomian domestik Indonesia di triwulan ke III diperkirakan tumbuh di atas 5%.
"Triwulan ke-III itu sampai September, angka BPS nanti akan segera keluar bulan depan, ini melanjutkan kinerja positif triwulan II 2024 di mana dorongan dari konsumsi rumah tangga dan investasi cukup positif. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga khususnya untuk kelas menengah atas," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman