Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terapkan Ekonomi Sirkuler, Bumi Suksesindo Bareng PEGA Sukses Olah Sampah Jadi Cuan

        Terapkan Ekonomi Sirkuler, Bumi Suksesindo Bareng PEGA Sukses Olah Sampah Jadi Cuan Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bumi Suksesindo melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) menggandeng Komunitas Pemuda Etan Gladak Anyar (PEGA) Indonesia, yang berlokasi di Desa Siliragung, Banyuwangi untuk membudidayakan maggot.

        Communication External Affairs PT BSI, Adhytama Damopolii menyampaikan inisiatif ini merupakan salah satu upaya dalam memberdayakan masyarakat sekitar operasional tambang. 

        Di mulai dari tahun 2018, bantuan BSI kepada PEGA Indonesia berbentuk infrastruktur seperti bangunan budidaya magot hingga peralatan perlengkapannya.

        Selaras dengan penerapan ekonomi sirkuler dan demi menjaga keberlangsungan budidaya, BSI juga turut menyumbangkan sampah organiknya untuk dimanfaatkan sebagai pakan maggot.

        Baca Juga: Bumi Suksesindo Sukses Transplantasi 4.000 Terumbu Karang di GWD Banyuwangi

        "Sampah di kota besar itu akan bisa jadi skala bisnis, (namun) yang terpenting di sini adalah sampah yang sebenarnya nggak ada harga dan ini jadi cuan. Jadi bener-bener zero waste, semua dimanfaatin," jelas Adhytama di Banyu Wangi, Jumat (25/10/2014).

        Ketua PEGA Indonesia, Sundari Anto menjelaskan bahwa mula-mula budidaya maggot dilakukan atas dasar keresahannya pada volume sampah yang berada disekitarnya.

        PEGA Indonesia kata Sundari, dalam setahun bisa menyerap 880 Kg sampah organik yang terdiri dari sampah organik serat dan sampah organik kasar sebagai bahan pakan maggot.

        "Jadi kita mengelola sampah organiknya. Kenapa kita ke organik. Karena selama ini, belum ada yang memulai organik ini. Semua seperti komunitas-komunitas peduli lingkungan lebih ke pengelolaan sampah, ke an-organiknya,"ujar Sundari.

        Budidaya maggot yang dilakukan sukses menghasilkan pendapatan baru bagi komunitas PEGA dengan hara maggot fresh dengan harga Rp 6 ribu per kg, maggot kering Rp70 ribu per kg, lalu untuk pupuk padat Rp1.250, pupuk organik cair Rp6 ribu per liter.

        Karena dampaknya yang signifikan, para pemuda di wilayah Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi kini banyak ikut bergabung dalam gerakan PEGA Indonesia. Selain memiliki 10 orang pengurus tetap PEGA Indonesia kini juga telah memiliki 35 volunteer

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: