Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementan Yakin Stok Kelapa Sawit Cukup untuk Wujudkan Ambisi Swasembada Energi Prabowo

        Kementan Yakin Stok Kelapa Sawit Cukup untuk Wujudkan Ambisi Swasembada Energi Prabowo Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan beberapa arahan Presiden Prabowo Subianto untuk Indonesia dalam mencapai swasembada energi. Adapun arahannya yakni memaksimalkan hasil minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) menjadi bahan baku solar dengan bauran minyak sawit sebanyak 50% (B50).

        "Yang pertama, kita rencana B50 dulu ya. B40 Januari (2025) sudah jalan. (Untuk) B50 arahan Bapak Presiden, bila perlu kita memanfaatkan semaksimal mungkin CPO kita," kata Amran dalam konferensi pers, di Kementerian Pertanian, Senin (28/10/2024).

        Baca Juga: Kementan Fokus Intensifikasi Sawit untuk Dukung Produksi Biodiesel B50

        Sebagian besar kuota ekspor CPO, ucap Amran, rencananya bakal dialihkan untuk produksi B50. Hal tersebut menurutnya tidak perlu dirisaukan lantaran produksi CPO Indonesia sangat banyak mencapai 46 juta ton.

        "Ekspor (CPO) kita 26 juta ton. Total produksi (CPO) kita 46 (juta ton). Kita pakai (CPO kebutuhan dalam negeri) untuk minyak goreng dan seterusnya, itu 20 juta ton. Nggak usah khawatir. Kita nomor satu dunia (penghasil CPO). Cukuplah," terangnya.

        Sementara itu, untuk mencapai swasembada pangan, dia menyebut ada du acara yang bisa dilakukan yakni dengan intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan pompanisasi, pemberian alat mesin pertanian, dan pemberian bibit unggul.

        "Pulau Jawa, khusus di Jawa, karena produksi kita paling besar di Jawa adalah pompanisasi untuk tanah tadah hujan," jelasnya.

        Baca Juga: GAPKI Dorong Diversifikasi Ekspor Sawit Indonesia, India Jadi Target Potensial

        Sedangkan ekstensifikasi dilakukan dengan cetak sawah serta optimalisasi lahan sawah 3 juta hektare (ha). Optimalisasi lahan rawa juga akan dilakukan di berbagai daerah dengan target mencapai 350 ribu hektare (ha). Cetak sawah baru juga akan dilakukan di berbagai daerah untuk mendukung hal tersebut.

        Pihaknya menargetkan tahun depan minimal ada 350 ribu hektare lahan rawa yang dioptimalisasi menjadi sawah.

        "Kemudian cetak sawah di Merauke ada 1 juta hektare, Kalimantan Tengah ada rencana 500 ribu hektare, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat," terang Amran.

        Baca Juga: Siapkan Formula Rahasia, Kementan Janji Ekspor Sawit Tak Ditabrak Proyek B50

        Amran yakin target swasembada pangan akan tercapai jika kedua cara tersebut berhasil dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.

        "Daerah sentra ini kita menjadi perhatian dan kawal khusus. Kalau ini semua tercapai insya Allah, swasembada kita capai," pungkasnya.

        Sebagai informasi, terkait dengan produksi B50, Amran sebelumnya telah mengatakan bahwa kebutuhan produksi energi ramah lingkungan membutuhkan CPO sekitar 5,3 juta ton. Adapun kebutuhan tersebut akan digunakan dari kuota ekspor 26 juta ton CPO.

        Baca Juga: Siemens Percepat Kesiapan Digital Industri Oleokimia Berbasis Kelapa Sawit di Indonesia

        "CPO kita produksinya 46 juta ton. Sekarang dalam negeri kita pakai 20 juta ton, kita ekspor 26 juta ton. Kalau kita mengambil 5,3 juta ton, berarti nggak ada masalah kan? Karena kita ekspor 26 juta ton. Kita kurangi sesuai kebutuhan dalam negeri, kita prioritaskan dalam negeri," kata Amran, ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa (22/10/2024) lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: