Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kinerja Solid, Cisadane Sawit Raya (CSRA) Catatkan Pendapatan Tumbuh 12,2%

        Kinerja Solid, Cisadane Sawit Raya (CSRA) Catatkan Pendapatan Tumbuh 12,2% Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA IJ) melaporkan bahwa perusahaan tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,2% dengan total nilai Rp758,78 miliar. Posisi keuangan yang kuat tersebut mengindikasikan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan dan nilai pemegang saham jangka panjang.

        Untuk diketahui, kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan meningkat seiring dengan naiknya saham CSRA naik sebesar 30,0% dibandingkan dengan harga saham pada akhir 2023 lalu.

        Baca Juga: Cisadane Sawit Raya Berhasil Cetak Laba Bersih Rp125 Miliar di Tengah Kondisi Menantang

        Kemudian, laba operasi tercatat meningkat sebesar 16,1% menjadi Rp201,04 miliar dari yang semula Rp180,90 miliar. Kenaikan tersebut dipicu oleh peningkatan produksi minyak sawit mentah (CPO) dan Kernel serta harga jual rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

        Laba bersih pun ditutup di angka Rp125,39 miliar. Angka tersebut meningkat sebesar 5,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp118,99 miliar. Marjin laba bersih tersebut sedikit menurun dari yang semula 17,6% menjadi 16,5%. Akibatnya yakni faktor manajemen biaya yang lebih tinggi dari dampak operasional imbas dari cuaca.

        Dalam keterangan pers yang diterima Warta Ekonomi, Kamis (31/10/2024), total aset yang dilaporkan CSRA menyentuh angka Rp2,21 triliun dengan peningkatan signifikan pada cadangan kas.

        Adapun produksi FFB internal perusahaan tercatat menurun sebesar 8,8% year on year (yoy) pada 9M24 dan jatuh di bawah target yang ditetapkan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kendala cuaca dalam rantai pasok. Kendati demikian, perusahaan memperkirakan terjadi pertumbuhan produksi jangka panjang, mengingat sebagian besar tanaman yang telah memasuki usia prima. 

        Usia pohon kelapa sawit berperan penting dalam produksi tandan buah, karena usia pohon diatas 18 tahun berpotensi menghasilkan tandan yang lebih sedikit. Pohon kelapa sawit yang menua menimbulkan tantangan seperti peningkatan permintaan tenaga kerja dan kesulitan dalam menilai kematangan tandan.

        Prospek dan Tinjauan Tahun 2025 

        Pada tren tahun 2025, permintaan global untuk minyak sawit diperkirakan akan tetap kuat, terutama dari pasar negara berkembang dan sektor biofuel. Namun, persaingan dari minyak nabati lainnya seperti kedelai dan bunga matahari diprediksi bakal meningkat. 

        Baca Juga: Perisai Prabowo Siap Kawal Biodiesel, Utamakan Kesejahteraan Petani Sawit

        Indonesia diharapkan tetap mempertahankan posisinya sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Investasi yang berkelanjutan dalam teknologi dan praktik berkelanjutan dapat meningkatkan hasil per hektar (yield). Pola cuaca dan perubahan iklim akan mempengaruhi tingkat produksi. Potensi peristiwa cuaca ekstrem dapat berdampak pada hasil.

        CSRA menilai bahwa pemerintah Indonesia akan memberlakukan regulasi yang lebih ketat untuk mempromosikan produksi minyak sawit yang berkelanjutan. Program sertifikasi seperti ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) akan terus menjadi perhatian. 

        Tekanan dari kelompok lingkungan dan konsumen global untuk mengatasi deforestasi dan kehilangan keanekaragaman hayati akan terus berlanjut. Perusahaan mungkin menghadapi risiko reputasi jika gagal menerapkan praktik berkelanjutan. 

        Baca Juga: Layangkan Surat, Asosiasi Petani Sawit Minta Prabowo Kaji Ulang Soal BPDP

        Untuk menghadapi beberapa tantangan tersebut, CSRA membuat kemajuan signifikan dalam meningkatkan transparansi rantai pasok Perusahaan. Sistem ketelusuran CSRA kini mencakup produksi Pome dari pabrik Labuhan Batu, memastikan bahwa minyak Pome diperoleh secara bertanggung jawab. Kolaborasi dengan ISCC dan komunitas lokal telah memperkuat praktik agronomi CSRA, sejalan dengan komitmen Perusahaan terhadap produksi yang etis. 

        “Industri minyak sawit di Indonesia pada tahun 2025 siap untuk tumbuh, didorong oleh efisiensi produksi dan permintaan global untuk produk yang berkelanjutan. Namun, kami perlu mengatasi tantangan lingkungan dan volatilitas pasar dengan efektif” ujar Seman Sendjaja selaku Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis CSRA dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024). 

        Pihaknya pun mengaku akan terus berfokus pada keberlanjutan dan inovasi teknologi memungkinkan untuk terus berkembang dalam ekosistem yang dinamis baik di dalam maupun di luar negeri.

        Apabila merefleksikan pada kuartal lalu, imbuhnya, Seman optimis bahwa kinerja operasional dari perusahaannya terus menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan bahkan di tengah kondisi cuaca yang menantang.

        “Kami telah berhasil mengatasi berbagai rintangan, termasuk gangguan rantai pasok, berkat dedikasi dan kerja keras tim kami," imbuhnya.

        Pihaknya juga tetap berfokus pada efisiensi dan inovasi yang telah menghasilkan hasil positif, dengan peningkatan produksi CPO dan Kernel, peningkatan penjualan serta penekanan pada biaya yang ketat. 

        Pencapaian tersebut, kata dia, tidak hanya menegaskan komitmen dari perusahaannya terhadap keunggulan operasional saja, melainkan mereposisi perusahaannya dengan baik untuk menghadapi peluang di masa mendatang.

        Melalui disiplin manajemen biaya, efisiensi operasional yang optimal, dan praktik mekanisasi yang gesit, CSRA terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan agribisnis terkemuka di tingkat nasional. 

        Baca Juga: GAPKI Dorong Diversifikasi Ekspor Sawit Indonesia, India Jadi Target Potensial

        "Kami tetap berkomitmen pada tujuan strategis kami, dengan menekankan keberlanjutan dan pertumbuhan. Seiring gerak laju pertumbuhan CSRA, kami akan terus berinvestasi dalam teknologi dan mekanisasi yang meningkatkan kemampuan kami dalam menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan kami," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: