Emiten farmasi, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp214,27 miliar pada sembilan bulan pertama (9M) 2024, angka ini meningkat 302% dari sebelumnya Rp53,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Padahal dari sisi top-line penjualan bersih PYFA pada 9M 2024 melesat 123% year-on-year (yoy) menjadi sebesar Rp1,16 triliun. Di periode yang sama tahun lalu, penjualan bersih perseroan hanya sebesar Rp520 miliar.
Namun pertumbuhan penjualan tersebut diikuti dengan beban pokok penjualan yang cukup besar yaitu Rp866,1 miliar, meningkat 191% yoy.
Kemudian beban penjualan dan pemasaran perseroan juga meningkat 21,1% yoy menjadi Rp165,35 miliar, serta beban umum dan administrasi meningkat 101% menjadi Rp159,5 miliar.
Tidak hanya itu saja, PYFA juga membukukan kerugian akibat selisih mata uang asing sebesar Rp441 juta pada 9M 2024. Hal ini jauh berbeda dibandingkan kerugian kurs mata uang asing yang hanya mencapai Rp6 juta pada 9M 2023.
Sampai dengan 30 September 2024, total aset PYFA tercatat sebesar Rp5,8 triliun, dengan kas dan setara kas Rp505,42 miliar. Sementara itu total ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp1,19 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: