Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meyakini bahwa ekonomi syariah bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dari Indonesia. Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui optimalisasi instrumen dari Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).
Pimpinan Baznas Bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan, dan Umum, Nur Chamdani mengatakan zakat memiliki potensi yang besar sebagai instrumen untuk membantu perekonomian masyarakat, namun hal tersebut masih belum dioptimalkan dengan sempurna di Indonesia.
Baca Juga: BP TASKIN Kolaborasi dengan APDESI Percepat Pengentasan Kemiskinan
"Indonesia memiliki potensi zakat yang luar biasa. Namun, potensi ini belum sepenuhnya tergarap akibat pengelolaan yang belum optimal," ujar Nur Chamdani, dilansir Minggu (10/11).
Ia menjelaskan, dengan pengelolaan zakat yang efisien dan terstruktur, zakat bisa menjadi salah satu solusi ampuh untuk menekan angka kemiskinan dan mengurangi ketimpangan sosial di Indonesia.
Salah satu yang perlu mendapatkan perhatian adalah penguatan sumber daya manusia dalam lingkup ekosistem pengelolaan zakat. Nur mengatakan setidaknya mereka yang menggeluti ekosistem tersebut harus memiliki tiga sikap utama yakni profesional, amanah dan istiqomah.
Nur Chamdani menekankan ketiga hal tersebut menjadi faktor kunci dalam menciptakan pengelolaan zakat yang lebih efektif dan efisien. Menurutnya, hal ini penting untuk memaksimalkan manfaat zakat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan.
"Pengelolaan zakat yang efektif akan menghadirkan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama dalam upaya penanggulangan kemiskinan," jelasnya.
Ia mengajak seluruh pihak yang terlibat untuk bersama-sama memaksimalkan peran zakat sebagai instrumen kuat dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat dari Indonesia.
"Mari bersama-sama kita jadikan zakat sebagai instrumen yang kuat untuk membangun kesejahteraan umat," pungkas Nur Chamdani.
Baca Juga: Rudy Mas’ud Soroti APBD: Anggaran Besar Kenapa Kemiskinan Tinggi?
Nur mayakini bahwa optimalisasi pengelolaan zakat diperlukan sehingga manfaat yang dirasakan oleh masyarakat semakin besar dan nyata. Ia mengatakan hal tersebut dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.