Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Asia Merosot Tajam, Stimulus China Jadi Harapan Investor

        Bursa Asia Merosot Tajam, Stimulus China Jadi Harapan Investor Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mayoritas Bursa Saham Asia ditutup melemah tajam pada perdagangan di Rabu (13/11). Investor khawatirkan sejumlah kebijakan perdagangan yang akan diambil oleh Donald Trump di Amerika Serikat (AS).

        Dilansir Kamis (14/11), Berikut ini adalah catatan pegerakan sejumlah papan bursa yang berada dalam Bursa Saham Asia. Terlihat rerata mengalami penurunan yang signifikan:

        • Nikkei 225: Anjlok 1,66%, berakhir di 38.721,66.
        • Topix: Turun 1,21% ke 2.708,42.
        • Kospi: Merosot 2,64% ke level 2.417,08.
        • Kosdaq: Jatuh lebih dalam, turun 2,94% ke 689,65.
        • S&P/ASX 200: Melemah 0,75%, ditutup di 8.193,4.
        • Hang Seng Index: Turun 0,45%
        • CSI 300: Naik 0,62% ke 4.110,89.
        • Shanghai Composite: Menguat 0,51% ke level 3.439,28.
        • STI Index: Menguat tipis 0,24%, berakhir di 3.720,34.

        Kekhawatiran investor meningkat terkait kemungkinan kebijakan proteksionis Trump. Mereka khawatir kebijakan calon terpilih itu dapat memperburuk hubungan perdagangan dengan China. Hal itu tentu akan menekan prospek pertumbuhan ekonomi di Asia.

        Di sisi lain, data inflasi Jepang juga menjadi perhatian dari investor. Inflasi produsen yang lebih tinggi dari ekspektasi meningkatkan risiko kenaikan harga lebih lanjut. Hal itu bisa memaksa bank sentral Jepang mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih ketat.

        Meski begitu, langkah proaktif dari pemerintah China memberikan sedikit harapan di tengah sentimen pasar yang negatif, terutama dengan adanya dukungan terhadap sektor perusahaan lokal.

        Baca Juga: Dukung Ambisi Prabowo, Kadin Siap Optimalkan Kerja Sama Investasi dengan China

        Investor kini menantikan perkembangan lebih lanjut terkait kebijakan ekonomi dan perdagangan tak hanya dari Asia namun juga dari pemerintahan baru AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: