Sustainability Jadi Kunci! IAI dan IFAC Dorong Transformasi Akuntansi Global
Kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam profesi akuntan dinilai penting untuk menjaga relevansi dan daya tarik profesi ini di tengah tantangan global yang terus berkembang. Hal tersebut menjadi sorotan utama dalam IAI IFAC Accountancy Education International Seminar yang bertemakan “Transforming Accounting Education to Anticipate the Dynamic Role of Professional Accountant: Highlighting Sustainability and Attractiveness of the Profession”. Seminar internasional ini diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan menghadirkan narasumber dari International Federation of Accountants (IFAC), termasuk Bruce Vivian dan Tanya Musumhi.
Dalam sambutannya, IFAC Board Member Prof. Sidharta Utama menegaskan pentingnya kerjasama global untuk menjaga posisi strategis profesi akuntan. “IFAC akan terus berkolaborasi dengan organisasi anggota, mitra jaringan, dan pemangku kepentingan utama untuk mengantisipasi perubahan yang berdampak pada profesi,” ujarnya.
Baca Juga: Mesra Bersama SAKTI, Emang Perlu Dasar Akuntansi?
Ia menambahkan bahwa tren dan peluang dalam profesi akuntan memerlukan respon adaptif agar terus relevan.
Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI, Ardan Adiperdana, menggarisbawahi peran keberlanjutan dalam transformasi profesi akuntansi. Meski terjadi penurunan minat pelajar terhadap studi akuntansi, Ardan melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan daya tarik profesi dengan mengedepankan inovasi dan pembelajaran berkelanjutan. “Akademisi, industri, dan profesi harus bekerja sama untuk memastikan profesi akuntan tetap relevan dan menarik bagi generasi muda,” jelas Ardan. Ia juga menyatakan bahwa revisi International Education Standards (IESs) oleh IFAC adalah langkah penting dalam mempersiapkan lulusan yang memenuhi standar internasional.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Daryanto, menekankan perlunya kolaborasi untuk membangun generasi akuntan yang adaptif. “Untuk mengatasi penurunan minat, kita harus menekankan keterampilan seperti teknis, etika, dan pola pikir keberlanjutan yang terintegrasi,” ujarnya. Teguh menggarisbawahi pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang inovatif.
Sementara itu, Anggota DPN IAI, Prof. Lindawati Gani, menyampaikan bahwa peran akuntan dalam keberlanjutan organisasi harus diperkuat. Menurutnya, transisi peran dari Chief Finance Officer (CFO) menjadi Chief Value Officer (CVO) diperlukan untuk mendukung pertumbuhan nilai organisasi. “Ke depan, profesi akuntan harus berperan lebih strategis dan tidak hanya fokus pada pelaporan keuangan,” ujar Prof. Linda, yang juga anggota Professional Accountancy in Business Advisory Group (PAIB AG) IFAC. Ia menekankan perlunya akuntan memanfaatkan digitalisasi sebagai peluang untuk fokus pada peran strategis.
Seminar ini juga membahas pentingnya profesionalisasi keuangan di sektor publik serta penguatan jalur karier dan daya tarik global bagi akuntan masa depan. Dengan lebih dari 300 peserta dari regulator, akademisi, dan praktisi, acara ini menjadi platform penting untuk diskusi dan kolaborasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: