IAI dan IFAC Tegaskan Peran Akuntan Jaga Kepercayaan Publik Global
Kredit Foto: IAI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan International Federation of Accountants (IFAC) menegaskan kembali pentingnya peran profesi akuntansi dalam menjaga kepercayaan publik dan ketahanan ekonomi nasional di tengah tingginya tekanan global terhadap transparansi, tata kelola, dan kualitas pelaporan. Penegasan ini disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-68 IAI dan gelaran IFAC Connect Asia Pacific 2025 di Jakarta, yang dihadiri perwakilan lebih dari 35 negara untuk membahas masa depan pelaporan serta tata kelola di era disrupsi teknologi dan volatilitas ekonomi.
Acara dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan menghadirkan keynote speech Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti. Pada kesempatan yang sama, BI dan IAI menandatangani Nota Kesepahaman terkait kerja sama pengembangan Standar Akuntansi Keuangan, Standar Pengungkapan Keberlanjutan, serta penguatan profesi akuntan dalam mendukung stabilitas perekonomian.
President of IFAC, Jean Bouquot, menekankan bahwa profesi akuntansi menjadi jangkar kepercayaan publik ketika dunia menghadapi fragmentasi ekonomi, risiko geopolitik, dan akselerasi transformasi digital. “Dalam masa penuh gejolak, profesi akuntansi tetap solid, dan kesatuan itu menjadi pelabuhan stabilitas. Kita bersatu, sebagai profesi, dalam menjunjung prinsip integritas, profesionalisme, dan independensi.” ujarnya. Bouquot juga mengapresiasi kontribusi strategis IAI dalam menjaga kualitas profesi secara global.
Baca Juga: Profesi Akuntan Bertransformasi, IAI Tekankan Peran Guardian of Trust
Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Ardan Adiperdana, menjelaskan bahwa ekosistem akuntansi yang kompeten dan teregulasi baik berpengaruh langsung terhadap ketahanan ekonomi. Ia menyebut hasil komparasi IFAC yang menunjukkan bahwa yurisdiksi dengan profesi akuntansi kuat cenderung memiliki stabilitas ekonomi lebih baik. Selama lebih dari 52 tahun menjadi standard setter nasional, IAI mengembangkan dan mengelola Standar Akuntansi Keuangan serta Standar Pengungkapan Keberlanjutan yang digunakan hampir seluruh entitas bisnis di Indonesia. Ardan berharap dukungan regulator terus diperkuat agar mandat strategis ini makin optimal.
Dalam momentum perayaan ulang tahun, IAI juga memulai penggalangan dana untuk membantu korban bencana di Sumatera. Pengumpulan donasi berlangsung sepanjang rangkaian acara hingga malam Gala Dinner.
CEO IFAC, Lee White, menyoroti meningkatnya tekanan terhadap kepercayaan pasar di kawasan Asia-Pasifik. “Asia-Pacific is at the center of global economic transformation, yet trust in markets and institutions has never been more fragile. The accountancy profession must lead, proactively and decisively, in shaping resilient financial systems,” ujarnya. Menurutnya, profesi akuntansi perlu memastikan pelaporan yang kredibel dan mempersiapkan talenta menghadapi dunia yang dipengaruhi disrupsi digital dan geopolitik.
Selama dua hari penyelenggaraan, forum IFAC Connect Asia Pacific menghadirkan diskusi mengenai masa depan pelaporan korporat, jalur kualifikasi profesi, kepemimpinan perempuan di dunia akuntansi, hingga governance dan ethical oversight terhadap teknologi dan kecerdasan buatan. Forum ini diharapkan menghasilkan pemikiran kolektif mengenai penguatan ketangguhan dan relevansi profesi di masa depan.
Baca Juga: Pemerintah Bentuk Komite Standar Laporan Keuangan, SAK IAI Tetap Berlaku Selama Transisi
Di Indonesia, kebutuhan transparansi dan tata kelola semakin menguat seiring implementasi PP No. 43 Tahun 2025 sebagai turunan UU P2SK, yang menekankan kompetensi akuntansi dan integritas penyusun laporan keuangan. Regulasi ini dinilai penting untuk meningkatkan kredibilitas informasi keuangan dan non-keuangan, menarik investasi, serta memperkuat daya saing pasar modal.
Ardan menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa penyelenggaraan IFAC Connect Asia Pacific 2025 di Jakarta mencerminkan posisi Indonesia yang makin strategis dalam percakapan global mengenai standar pelaporan, tata kelola, dan keberlanjutan. “Menandai 68 tahun perjalanan profesi, IAI mengajak seluruh pemangku kepentingan memperkuat komitmen terhadap integritas, transformasi, dan kepentingan publik, agar profesi akuntansi tetap menjadi penjaga kepercayaan dalam menghadapi tantangan masa depan.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement