Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PTPN Group dan SGN Canangkan Gerakan Menuju Swasembada Gula Nasional 2028

        PTPN Group dan SGN Canangkan Gerakan Menuju Swasembada Gula Nasional 2028 Kredit Foto: PTPN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PTPN Group bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) resmi meluncurkan Program Manis Menuju Swasembada Gula Nasional di areal perkebunan tebu PG Djatiroto, Lumajang, Rabu (20/11). Program ini menargetkan Indonesia mencapai swasembada gula konsumsi pada 2028, didukung oleh kolaborasi berbagai kementerian dan penggunaan teknologi modern.

        “Kami optimis dengan kekuatan internal dan dukungan semua pihak, Indonesia siap swasembada gula konsumsi pada 2028,” ungkap Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama PTPN III (Persero).

        Baca Juga: PTPN Group Siapkan Strategi Revitalisasi untuk Pulihkan Kejayaan Industri Karet Nasional

        Abdul Ghani menjelaskan bahwa target produksi gula nasional tahun depan diproyeksikan meningkat menjadi 2,6 juta ton, naik dari 2,47 juta ton pada 2024. Jika target ini tercapai, Indonesia akan mencatatkan produksi gula tertinggi sejak tahun 1930.

        Untuk mendukung target tersebut, berbagai langkah strategis dilakukan, termasuk intensifikasi penggunaan platform ETERA yang menghubungkan petani dengan perbankan, serta penyediaan pupuk melalui Program Makmur. Inovasi lainnya adalah irigasi modern dan penggunaan varietas benih tebu baru yang diyakini dapat meningkatkan hasil panen.

        Baca Juga: PTPN Group Luncurkan Empat Varietas Tebu Unggulan untuk Dukung Swasembada Gula Nasional

        Mahmudi, Direktur Utama SGN, optimis bahwa akselerasi teknologi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Pupuk Indonesia dan Direktorat Jenderal Perkebunan, akan mempercepat pencapaian target. “Ini bukan sesuatu yang sulit. Dengan program intensifikasi seperti ETERA, kami yakin produksi gula akan terus meningkat,” ujarnya.

        Program ini diharapkan tak hanya memenuhi kebutuhan gula nasional tetapi juga memutus siklus impor gula yang telah berlangsung sejak 1931, sekaligus menguatkan kemandirian pangan Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: