
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka secara tegas mengatakan, pemerintah berkomitmen pada seluruh petani tebu guna menuju Indonesia swasembada gula secara nasional.
Menurutnya dukungan penuh oleh pemerintah pada seluruh petani termasuk petani tebu guna mendukung ketahanan energi dan penguatan ekonomi lokal berbasis agribisnis, Wapres Gibran mengatakan, bahwa pemerintah memastikan komitmetnya untuk membantu para petani agar menjadi sejahtera.
"Dari pemerintah pasti komit untuk membantu para petani. Targetnya tahun depan Insya Allah hasilnya bisa seperti beras, harganya baik, dan swasembada pangan ini benar-benar menjadi fokus utama kita," tegas Wapres disela Kunjungan Kerja ke lokasi Kebun Tebu Jolondoro usaha milik PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) Banyuwangi kemarin.
Wapres juga mengungkapkan, pemerintah siap menerima masukan-masukan dari petani maupun industri gula akan disampaikan di dalam setiap kegiatan Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto nantinya.
Sementara itu Direktur Utama SGN Mahmudi menjelaskan, bahwa kebun yang berada diwilayah Banyuwangi Raya memiliki luasan lahan 12.367 ha yang terdiri dari 11.000 ha milik SGN, dan sekitar 1.300 ha merupakan milik petani.
Baca Juga: RI Siapkan Alternatif Impor Migas dari Rusia Jika Selat Hormuz Ditutup
"Saat ini kita sedang berada berada di salah satu titik yang produktivitasnya 130 ton/ha, insya Allah ini 2 kali lipat dari rata-rata produktivitas yang secara nasional itu 70 ton/ha," jelas Mahmudi
Mahmudi meyakini ke depan , target swasembada gula konsumsi dapat tercapai sebab di lahan 11.000 ha ini saja sudah mampu mencapai produktivitas 83 ton/ha. Sehingga di 2027, apabila seluruh lahan tebu di Indonesia mampu mencapai produktivitas 80 ton/ha maka swasembada dapat tercapai.
Adapun Kebun Jolondoro mencatat lonjakan produktivitas tebu sejak 2023 yakni sebesar 69 ton/ha, dan pada 2024 meningkat menjadi 97 ton/ha. Sedangkan pada 2025 ini ditargetkan bisa mencapai 114 ton/ha.
Sementara lahan produksi tebu SGN di Banyuwangi mencapai 2.265 ha. Sedangkan Kebun Jolondoro menyumbang 35,5% dari total luasan tersebut. Dukungan bahan baku tebu (BBT) untuk PG Glenmore – Banyuwangi juga berasal dari kebun di Jember seluas sekitar 3.000 ha.
Baca Juga: Wapres Dukung Peningkatan Produktivitas, Hilirisasi, dan Branding Kopi Indonesia
Pabrik Gula Glenmore SGN Banyuwangi juga menerapkan kemitraan dengan melibatkan mitra petani tebu untuk menggiling sekitar 10% dari total BBT. Proporsi suplai petani rakyat terus meningkat yakni pada 2023 sebanyak 9,9%, pada 2024 sebanyak 10,6%, dan pada 2025 diperkirakan mencapai 12%.
Total lahan mitra petani di Banyuwangi dan Jember seluas 1.307,48 ha, dengan volume tebu ± 95.000 ton dan produktivitas 72,7 ton/ha.
“Alhamdulillah sampai hari ini kita melihat dukungan dari pemerintah mulai dari Presiden, Pak Menteri dan semuanya," sambung Dirut PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement