Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keberlanjutan Jadi Kunci, SIG Pimpin Inovasi Hijau di Industri Semen

        Keberlanjutan Jadi Kunci, SIG Pimpin Inovasi Hijau di Industri Semen Kredit Foto: SIG
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan serangkaian inisiatif strategis yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Operasional berbasis lingkungan, penerapan ekonomi sirkular, serta fokus pada pengurangan emisi karbon menjadi pilar utama bagi SIG untuk memperkuat daya saing dan ketahanan bisnis di tengah tantangan global.

        Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, menegaskan bahwa keberlanjutan adalah fondasi bagi SIG untuk terus melangkah maju.

        Menurutnya, keberlanjutan tidak hanya meningkatkan keunggulan perusahaan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

        “Operasional berbasis keberlanjutan adalah keharusan untuk meningkatkan keunggulan dan daya saing perusahaan, terutama di tengah situasi sosial, ekonomi, dan politik yang dinamis. Dengan keberlanjutan, SIG mengubah tantangan menjadi peluang,” ujar Reni.

        Baca Juga: SIG dan Pemprov DKI Bersinergi Revitalisasi Trotoar untuk Wujudkan Kota Berkelanjutan

        Komitmen SIG terhadap keberlanjutan dituangkan dalam Sustainability Roadmap SIG 2030, yang meliputi solusi dan inovasi berkelanjutan, perlindungan lingkungan, serta penciptaan nilai bagi karyawan dan komunitas. Melalui roadmap ini, SIG telah berhasil menurunkan intensitas emisi CO2 cakupan 1 sebesar 17,37% dibandingkan baseline tahun 2010, serta cakupan 2 sebesar 5,22% dari baseline tahun 2019.

        Sebagai bagian dari prinsip ekonomi sirkular, SIG mengganti hingga 20% penggunaan bahan bakar batu bara dengan bahan bakar alternatif seperti biomassa, sampah perkotaan yang diolah menjadi RDF (Refuse-Derived Fuel), serta limbah industri. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 38% dibandingkan dengan produksi semen konvensional. Selain itu, SIG juga menerapkan teknologi hydrogen injection untuk optimalisasi pembakaran di kiln semen, yang mendukung efisiensi energi termal dan listrik. Inovasi lain mencakup penggunaan energi terbarukan melalui panel surya serta pemanfaatan panas buang dalam proses produksi (Waste-Heat Recovery Power Generation).

        Fokus SIG pada keberlanjutan juga tercermin dalam operasional tambang yang menerapkan kaidah teknik pertambangan berkelanjutan. Proses ini tidak hanya memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, tetapi juga melestarikan lingkungan sekitar tambang. Komitmen ini mengantarkan SIG meraih 16 penghargaan Good Mining Practice 2024 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

        Baca Juga: SIG Inovasi Semen Hijau, Dukung Pemerintah Bangun Infrastruktur Berkelanjutan

        Sebagai bukti transparansi dan akuntabilitas dalam kinerja keberlanjutan, SIG berhasil meraih peringkat Gold dalam Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang menyusun laporan keberlanjutan sesuai dengan standar internasional The Global Reporting Initiative (GRI) 2021. Selain SIG, anak usahanya, PT Semen Baturaja Tbk, juga berhasil meraih peringkat Gold pada ajang yang sama.

        Reni Wulandari menyebutkan bahwa laporan keberlanjutan SIG tidak hanya untuk memenuhi regulasi, tetapi juga menjadi media komunikasi strategis dengan para pemangku kepentingan. Laporan ini menyajikan strategi, target, dan langkah perusahaan dalam mencapai operasional berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.

        Ajang ASRRAT 2024 diikuti oleh 70 organisasi dari berbagai sektor, termasuk peserta internasional dari Bangladesh dan Filipina, yang menunjukkan tingginya standar kompetisi. Penghargaan yang diterima SIG semakin mempertegas posisi perusahaan sebagai pemimpin transformasi hijau dalam industri semen nasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: