Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Termasuk Layanan Kejiwaan, Posko Kesehatan Gratis Hadir untuk Penyintas Erupsi Lewotobi

        Termasuk Layanan Kejiwaan, Posko Kesehatan Gratis Hadir untuk Penyintas Erupsi Lewotobi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan bantuan terhadap korban erupsi dari Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

        Tenaga Kesehatan Posko Kesehatan Poslap Eputobi, Mega mengatakan pihaknya terus memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada para penyintas akibat dampak erupsi yang terjadi, rerata mereka mengeluh terkait dengan masalah saluran pernapasan, seperti batuk, pilek, hingga Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

        Baca Juga: Fasilitas Binatu Permudah Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur

        "Sebagian besar keluhan mereka adalah ISPA dan flu, yang semakin diperparah oleh cuaca yang kadang panas lalu hujan, karena saat ini sudah memasuki musim penghujan di wilayah ini," jelasnya dilansir Senin (26/11).

        Menurut Mega, hal itu disebabkan oleh paparan debu vulkanik akibat letusan gunung serta kondisi lingkungan yang tidak ideal, terutama dengan cuaca yang tidak menentu, mulai dari panas terik hingga hujan lebat.

        Mega juga menjelaskan bahwa posko kesehatan ini tidak hanya memberikan layanan pengobatan ringan bagi para pengungsi, tetapi juga layanan kesehatan jiwa hingga rumah sakit darurat untuk menangani kondisi pasien yang lebih serius sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, seperti puskesmas atau rumah sakit terdekat.

        "Mereka yang datang akan diperiksa oleh dokter, diberi obat, dan jika diperlukan pemeriksaan lanjutan atau laboratorium, mereka akan dirujuk ke Puskesmas terdekat," jelasnya.

        Hingga 24 November 2024 pukul 20.00 WITA, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah berdampak pada 13.140 jiwa. Dari jumlah tersebut, 5.608 jiwa mengungsi di pos lapangan yang tersebar di enam lokasi, sementara 7.534 jiwa lainnya mengungsi secara mandiri di rumah keluarga atau kerabat.

        Baca Juga: Hak Pilih Terjamin, Korban Erupsi Gunung Lewotobi Akan Tetap Ikut Pilkada 2024

        Erupsi yang berlangsung sejak awal November 2024 itu juga mengakibatkan sembilan korban meninggal dunia, sementara empat orang yang terluka masih dalam perawatan intensif di RSUD Larantuka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: