Fasilitas Binatu Permudah Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur
Tenda binatu (laundry) yang disediakan di posko-posko pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memberikan bantuan besar bagi para penyintas, terutama bagi kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia).
Fasilitas laundry itu tidak hanya meringankan beban mereka dalam urusan mencuci, tetapi juga menciptakan kenyamanan di tengah kesulitan yang mereka hadapi setelah bencana alam.
Menurut Petugas Penjaga Posko Laundry Kementerian Sosial (Kemensos), Yulce Bara, fasilitas itu sangat bermanfaat bagi para pengungsi, terutama lansia yang selama ini kesulitan untuk mencuci pakaian di tempat-tempat umum seperti MCK atau sungai.
“Mereka sangat terbantu sekali, terutama para lansia. Dengan adanya layanan laundry ini, mereka tidak perlu lagi pergi ke sungai atau menggunakan fasilitas MCK yang terbatas," ujar Yulce saat ditemui di Pos Lapangan (Poslap) Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, pada Senin (25/11/2024).
Tenda laundry yang disediakan oleh Kemensos itu dilengkapi dengan tiga unit mesin cuci, serta detergen, pewangi, dan keranjang pakaian. Selain itu, terdapat meja dan alat setrika bagi pengungsi yang ingin menyetrika pakaian mereka. Namun, proses menyetrika dilakukan oleh pengungsi sendiri.
Baca Juga: Erupsi Gunung Lewotobi Tak Halangi Masyarakat Ikuti Misa Ekaristi
Yulce menjelaskan bahwa pengungsi cukup membawa pakaian kotor mereka, dan bisa mencuci sendiri atau dibantu petugas yang ada. Setelah pakaian selesai dicuci, pengungsi dapat mengambilnya kembali.
"Kami ingin memberikan kemudahan bagi mereka. Tenda ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang sebelumnya harus mencuci di sungai atau menunggu giliran di MCK," tambah Yulce.
Maria Yosevina, seorang siswi SMA berusia 15 tahun yang juga merupakan salah satu penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas binatu ini. Maria yang biasa mencuci baju keluarganya di sungai Konga atau menggunakan fasilitas MCK mengungkapkan kebahagiaannya.
"Biasanya kami harus jalan jauh ke sungai atau berbagi waktu di MCK dengan pengungsi lain. Fasilitas laundry ini sangat membantu meringankan tugas saya mencuci pakaian nenek dan adikadik," ungkap Maria.
Meski kadang harus antre, Maria menilai fasilitas binatu ini sebagai fasilitas istimewa yang sangat berguna di lokasi pengungsian. Ia berharap agar alat-alat laundry tetap dijaga agar tidak mudah rusak.
Petugas Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Taufik Syaera, menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sembilan unit mesin cuci yang akan didistribusikan ke tiga titik posko pengungsian lainnya yang memiliki jumlah penyintas terbanyak.
Baca Juga: Hak Pilih Terjamin, Korban Erupsi Gunung Lewotobi Akan Tetap Ikut Pilkada 2024
"Tenda laundry ini menggunakan tenda serbaguna berukuran 12m x 6m, yang cukup luas untuk menyediakan ruang cuci yang nyaman bagi para penyintas," jelas Taufik.
Untuk kebutuhan air, tim Kemensos sudah memastikan pengambilan air dilakukan dari sumur dan mata air yang ada. Selain itu, petugas Tagana juga membantu mengoperasikan mesin cuci, dan sabun cuci serta peralatan lainnya telah disediakan untuk memudahkan proses cuci dan jemur.
Selain layanan binatu, Taufik juga menambahkan bahwa tim Kemensos sedang merancang tenda dapur kreasi yang akan menyediakan berbagai makanan ringan dan jajanan untuk penyintas. Layanan yang disediakan oleh Kemensos itu merupakan bagian dari upaya untuk memanusiakan penyintas bencana.
Selain menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan dan air bersih, Kemensos juga fokus pada pemenuhan kebutuhan kelompok rentan, seperti lansia, yang seringkali terlupakan dalam situasi darurat. Dengan adanya berbagai tenda layanan, diharapkan para penyintas dapat merasa lebih nyaman dan terbantu dalam menjalani masa pengungsian pascaerupsi. (Jhon Rico/US/Taofiq Rauf)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement