Rencana pembangunan pabrik BYD di Indonesia membawa harapan baru bagi PT Blue Bird Tbk (BIRD) dalam mempercepat transformasi armada listriknya. Presiden Komisaris Bluebird Group Holding, Noni Purnomo, optimistis kehadiran pabrik BYD akan menurunkan harga kendaraan listrik, sehingga memungkinkan ekspansi armada listrik Blue Bird.
"Kami sangat senang bahwa BYD sekarang berinvestasi di Indonesia. Kami berharap segera harga kendaraan listrik akan turun secara signifikan," ungkapnya, dikutip Kamis (28/11/2024).
Blue Bird telah menargetkan kendaraan listrik mencapai 3% dari total armadanya pada 2025, dengan visi jangka panjang mencapai 20% pada 2030. Saat ini, kendaraan listrik Perseroan baru mencakup sekitar 1% dari total armada Blue Bird yang berjumlah hampir 23.000 kendaraan pada akhir 2023.
Baca Juga: Tembus Rp436,3 Miliar hingga Kuartal III 2024, Blue Bird Catat Kenaikan Laba Bersih 20,60 Persen
Tingginya harga kendaraan listrik menjadi salah satu kendala utama. "Kami tertinggal dalam penerapan kendaraan listrik. Saat ini harganya sekitar tiga setengah kali lipat dari harga mesin pembakaran," tambah Noni
Untuk mengatasi hal ini, Blue Bird berencana memperluas armada listriknya dengan kendaraan BYD yang menawarkan biaya lebih terjangkau. BYD sendiri telah memulai pembangunan pabrik di Subang Smartpolitan, Jawa Barat, dan dijadwalkan beroperasi pada 2026. Dengan kapasitas produksi hingga 150.000 unit mobil listrik per tahun, investasi ini mencapai lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp15,5 triliun).
Kehadiran pabrik BYD pun diharapkan menjadi solusi untuk menurunkan harga kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini, BYD sendiri telah menghadirkan empat model mobil di Indonesia, yakni MPV BYD M6, SUV BYD Atto 3, hatchback BYD Dolphin, dan sedan BYD Seal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: