Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sritex (SRIL) per September 2024 Boncos USD66,04 juta, Susut 42 Persen

        Sritex (SRIL) per September 2024 Boncos USD66,04 juta, Susut 42 Persen Kredit Foto: Website Sritex
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Raja tekstil Asia Tenggara, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex per 30 September 2024 mengalami kerugian USD66,04 juta, ini menyusut 42 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar USD114,51 juta.

        Dengan menurunnya kerugian, rugi per saham juga menyusut dari sebelumnya USD0,0056 menjadi USD0,0032.

        Baca Juga: Kemenko Perekonomian Ungkap Kenapa OECD Penting dalam Mendukung Integritas Ekonomi Nasional

        Kemudian pada penjualan bersih mengalami penurunan 19 persen dari posisi sama tahun lalu USD248,5 juta menjadi USD200,92 juta. Beban pokok penjualan pun menipis dari periode sama tahun lalu sejumlah USD315,08 juta menjadi USD223,51 juta.

        Rugi kotor mengalami penciutan dari edisi sama tahun lalu USD66,57 juta menjadi USD22,58 juta.

        Sementara untuk beban penjualan berkurang dari USD16,38 juta menjadi USD12,61 juta. Beban umum dan administrasi menyusut dari USD20,94 juta menjadi USD15,42 juta.

        Rugi selisih membengkak 197 persen dari USD2,36 juta menjadi USD7,02 juta. Beban operasi lainnya juga membengkak 184 persen dari surplus USD1,12 juta menjadi USD953,84 ribu.

        Selanjutnya, rugi dari operasi mengalami penyusutan dari USD105,14 juta menjadi USD58,61 juta. Pendapatan keuangan melonjak 361 persen dari edisi sama tahun lalu USD37,85 ribu menjadi USD174,46 ribu.

        Beban keuangan menyusut dari USD11,03 juta menjadi USD7,13 juta. Rugi sebelum pajak juga susut dari USD116,14 juta menjadi USD65,57 juta.

        Defisiensi modal mengalami pembengkakan 7,36 persen dari USD954,82 juta menjadi USD1,02 miliar. Defisit pun bertambah dari akhir 2023 senilai USD1,16 miliar menjadi USD1,22 miliar.

        Total liabilitas naik dari akhir tahun lalu USD1,6 miliar menjadi USD1,61 miliar. Jumlah aset pun susut dari akhir tahun sebelumnya USD648,98 juta menjadi  USD594,01 juta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: