Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ternyata, Ini Alasan Bukit Asam (PTBA) Konsisten Dorong Hadirnya MIP

        Ternyata, Ini Alasan Bukit Asam (PTBA) Konsisten Dorong Hadirnya MIP Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus mendorong pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) batu bara di Indonesia. Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, menyatakan pembentukan badan tersebut amat diperlukan guna mengawal peningkatakan batu-bara yang dibutuhkan oleh PT PLN (Persero).

        ”Kalau kita lihat kebutuhan PLN terus naik gitu ya. Terus naik dan ini yang mau tidak mau dengan adanya kebijakan MIP atau yang waktu itu BLU sebetulnya menjadi salah satu solusi yang perlu tetap didorong,” ucap Niko saat Media Gathering PTBA di Bogor, Jumat (29/12/2024).

        Baca Juga: PTBA Optimis Terpilihnya Trump Jadi Presiden AS Bawa Angin Segar ke Bisnis Batu Bara

        Bagi perusahaan tambang batu-bara pembentukan MIP sangat urgen. Pasalnya MIP diharapkan dapat menjaga gap harga yang ditetapkan Pemerintah pada Domestic Market Obligation (DMO) atau untuk keperluan dalam negeri dibanding harga jual ekspor. Hal ini juga selaras untuk menjaga ketahanan energi dengan ketersediaan pasokan yang dibutuhkan.

        Menurut Niko, pihaknya sudah cukup lama dan intens dalam mengawal pembentukan MIP. Bahkan turut serta dalam prosesi negosiasinya.

        ”Tapi tampaknya belum dapat secercah harapan gitu ya. Tapi kami menjadi salah satu hal yang tetap kita dorong,” tandas Niko.

        Sejatinya inisiasi pembentukan MIP telah berlangsung sejak tahun 2023. Lewat MIP, nantinya para perusahaan tambang batu bara bakal ditarik salur iuran dari hasil ekspor mereka lakukan. Lalu iuran tersebut nantinya bakal menutupi perbedaan harga jual batu-bara DMO yang lebih rendah dibanding harga ekspor. 

        Pasalnya, pernah terjadi di tahun 2022, pasokan batu-bara di beberapa Pembangkit milik PLN mengalami defisift. Ini terjadi karena para perusahaan tambang batu-bara lebih memprioritaskan ekspor dibanding untuk mencukupi kebuthan dalam negeri karena harganya lebih baik.

        Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Minerala (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam Minerba Expo di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024) mengatakan hal ini masih dalam pembahasan.

        ”Lagi dibahas,” tutur Bahlil. 

        Lalu Ketika ditanyai kapan terealisasinya Bahlil belum dapat menjawab kepastian realisasi MIP.

        Baca Juga: Elnusa Gunakan Teknologi Mutakhir dalam Survei Seismik Perdana di Area Tambang Batubara

        ”Belum. Kalian udah kayak Presiden juga nih,” tutupnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: