Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Antisipasi Gejolak Harga, Bapanas Minta Pemerataan Cadangan Pangan di Seluruh Wilayah

        Antisipasi Gejolak Harga, Bapanas Minta Pemerataan Cadangan Pangan di Seluruh Wilayah Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, meminta kepada pemerintah daerah seluruh Indonesia untuk melakukan pemerataan cadangan pangan agar mengantisipasi gejolak harga dan ketersediaan stok.

        Pasalnya, menurut Arief, saat ini cadangan pangan pemerintah (CPP) hanya terpusat di Pulau Jawa saja. Sehingga, alangkah baiknya jika semua wilayah melakukan hal yang sama dengan memiliki cadangan pangannya sendiri.

        "Mengenai cadangan pangan kita punya, tetapi alangkah baiknya setiap daerah memiliki cadangan pangan pemerintah," ujar Arief saat Rapat Koordinasi Kesiapan Pangan Natal dan Tahun Baru di Jakarta, Kamis, (5/12/2024).

        Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan di seluruh daerah diminta untuk segera menyiapkan neraca pangan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui seberapa banyak produksi serta surplus berasnya di tiap daerah.

        Nantinya, kata Arief, daerah produsen bakal mengetahui berapa banyak produksinya dan berapa kelebihannya. Disusul oleh daerah-daerah yang bukan daerah produsen dan defisit agar bisa menghitung kemudian melakukan kerja sama antar daerah.

        Baca Juga: Bapanas: Pemerintah Siapkan Program Buat Kendalikan Inflasi Beras Akhir Tahun

        Lebih lanjut, dia menegaskan kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir dengan stok barang kebutuhan pokok untuk Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Pasalnya, pihaknya memastikan bahwa stok kebutuhan masih berada dalam kondisi yang aman dan terpenuhi.

        Sebagai informasi, dalam rapat yang dihadiri oleh kementerian/lembaga dan berbagai asosiasi, disebutkan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) berada di level 2 juta ton.

        Kendati demikian, dirinya juga memberi alarm kepada kementerian/lembaga maupun asosiasi pangan untuk mempersiapkan stok di bulan Februari dan Maret 2025 sebagai antisipasi dari penurunan produksi beras.

        "Semuanya kondisinya baik dan aman. Tapi justru kita tadi malah advance harus menyiapkan untuk Februari-Maret, karena ada beberapa produk yang memang lead time-nya bisa 1-2 bulan," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: