Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        META Akuisisi Saham Tol Trans Jawa Rp15,75 Triliun

        META Akuisisi Saham Tol Trans Jawa Rp15,75 Triliun Kredit Foto: Kementerian PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Entitas Nusantara Infrastructure (META) resmi menuntaskan akuisisi saham Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Rp15,75 triliun melalui gabungan konsorsium GIC Pte Ltd dan Metro Pacific Tollways Corp (GIC-MPTC). Sudah termasuk penerbitan saham baru yang masuk dalam akuisisi 35 persen saham itu.

        Pada 28 Juni 2024, konsorsium MPTC-GIC yang terdiri dari Margautama Nusantara (MUN), Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), dan Warrington Investment Pte Ltd menandatangani Conditional Share Purchase Agreement (CSPA).

        Baca Juga: BRI Insurance Cairkan Klaim Rp2,4 Miliar untuk Kapal Kargo Karam di Kaltim

        MUN merupakan anak usaha Nusantara Infrastructure dengan kepemilikan saham mayoritas dikempit Salim Group. Kemudian Warrington Investment adalah anak usaha GIC Ventures asal Singapura.

        Akta jual beli saham ditandatangani Direktur Utama MUN Danni Hasan, Komisaris MPTIS Rogelio L. Singson, Direktur MPTIS Francis Emanuel D. Rojas, perwakilan kuasa Warrington Investment Mark Lim, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, Direktur Utama JTT Rudi Kurniadi, dan Ketua Koperasi Konsumen Karyawan Jalin Margasejahtera (KKJM) Bayu Nurbaya.

        Direktur Utama Margautama Nusantara Danni Hasan mengatakan proses akuisisi 35 persen saham TTJ telah dibayar lunas oleh konsorsium. ”Salah satunya terdiri dari Margautama Nusantara, merupakan anak usaha Nusantara Infrastructure,” tegas Danni.

        Tol Trans Jawa merupakan salah satu jalan tol yang memainkan peran strategis dalam menghubungkan kota-kota utama di Pulau Jawa. Selesainya seluruh rangkaian proses skema pembelian ini membuktikan Grup Nusantara Infrastructure telah menjadi partner Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Jasa Marga turut mengelola jalan tol terbesar Indonesia.

        Direktur Utama Nusantara Infrastructure Ramdani Basri mengatakan kolaborasi tersebut merupakan bukti kontribusi swasta berperan, dan bertanggung jawab dalam membangun infrastruktur Indonesia. 

        Grup Nusantara Infrastructure berhasil mengundang kepercayaan investor asing untuk terus mengembangkan bisnis infrastruktur Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar-sektor sebagai fondasi strategis dalam mempercepat pembangunan nasional.

        “Kami percaya, peran swasta akan memberi kontribusi bersama dengan BUMN untuk terus membangun infrastruktur Indonesia. Kami berharap penuntasan transaksi itu, pemerintah terus memberi regulasi pro investor baik lokal maupun asing sehingga terwujud Indonesia Incorporated yang dicita-citakan bersama,” harap Basri, dikutip Kamis (5/12).

        Informasi tambahan, Jasamarga Transjawa Tol (JTT) merupakan akselerator distribusi barang, dan jasa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional dengan jalan tol yang terdiri dari 13 ruas.

        Antaranya Jakarta-Cikampek, Jakarta-Cikampek II Elevated, Palimanan-Kanci, Batang-Semarang, Semarang Seksi A, B, C, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono-Kediri, Surabaya-Mojokerto, Surabaya-Gempol, Gempol-Pasuruan, Gempol-Pandaan, dan Pandaan-Malang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: