Nggak Kalah dengan Perusahaan Jumbo, UMKM Terbukti Paling Gacor Lakukan Transaksi Valas
UMKM Indonesia tidak kalah dengan perusahaan-perusahaan besar dalam hal berbisnis di level internasional. Data menunjukkan bahwa UMKM Indonesia sangat aktif dalam melakukan transaksi internasional untuk barang dan jasa, yang mencerminkan jangkauan global mereka.
Data dari Mekari, perusahaan software-as-service (SaaS) yang memfasilitasi transaksi internasional oleh bisnis, menunjukkan bahwa lebih dari separuh transaksi internasional dalam valuta asing dilakukan oleh UMKM dibanding perusahaan besar.
Jansen Jumino, Chief Business Officer, Mekari, mengatakan bahwa dengan meningkatnya globalisasi bisnis, perusahaan Indonesia kian terhubung dengan mitra-mitra internasional untuk penyediaan bukan saja barang, namun juga jasa.
Baca Juga: Masuk Kategori UMKM, Menteri Maman Pastikan Ojol Tetap Terima Subsidi BBM
“UMKM Indonesia, sebagai industri yang sangat besar di ekonomi Indonesia, kian terhubung ke jaringan bisnis global. Kehadiran teknologi memudahkan mereka untuk bekerja sama dengan mitra-mitra internasional yang berperan sebagai pemasok maupun pembeli. Salah satu teknologi yang sangat berpengaruh adalah teknologi finansial yang memudahkan transaksi dalam valuta asing secara global,” katanya di Jakarta, Minggu (8/12/2024).
Ia kemudian membeberkan tren menarik, berdasarkan data dari Mekari perihal transaksi internasional oleh UMKM di Indonesia.
Mayoritas Transaksi Asing Dilakukan oleh UMKM
Berdasarkan volume, hingga 60% dari transaksi valuta asing dilakukan oleh UMKM jika dibandingkan dengan perusahaan besar. UMKM yang aktif melakukan transaksi dalam valuta asing adalah yang sedang atau sudah merambah ke pasar internasional.
"UMKM yang melakukan transaksi dalam valuta asing bukan saja mereka yang bergerak di ekspor-impor barang, namun juga mereka yang menyediakan jasa mengingat bahwa banyak pekerjaan ataupun project sekarang dapat dilakukan secara remote atau virtual,” katanya.
8 Kali, Rata - rata Transaksi UMKM per Bulan
UMKM rata-rata melakukan transaksi valuta asing sebanyak 8 kali per bulan, dan 3 macam transaksi paling sering adalah untuk hutang usaha, perbankan, dan pengeluaran usaha. “Sebagian besar transaksi valuta asing UMKM menyangkut pembayaran pemasok atau vendor, mulai dari bahan baku hingga produk jadi, di luar negeri. Untuk perbankan, ada UMKM yang menggunakan fasilitas kredit bank di luar negeri untuk permodalan,” ujarnya.
71% Transaksi Dilakukan dalam USD
Dilihat dari volume, mata uang dolar Amerika Serikat (USD) tetap mendominasi karena hingga 71% dari transaksi valuta asing oleh UMKM dilakukan dalam mata uang dolar AS. Di posisi berikutnya adalah mata uang Chinese yuan renminbi (CNY) dan Euro (EUR). “Dominasi USD selaras dengan negara tujuan transaksi valuta asing, yaitu Amerika Serikat. Hal ini mencerminkan bahwa AS masih menjadi pasar dan mitra dagang Indonesia yang signifikan,” lanjutnya.
Kuartal I jadi Puncak Transaksi
Berdasarkan data, kuartal pertama khususnya Januari adalah periode di mana volume transaksi valuta asing oleh UMKM meningkat tajam, kemudian melandai meskipun terus berlanjut di kuartal-kuartal berikutnya.
Baca Juga: Danareksa Gandeng Rumah BUMN Batam Jajaki Peluang UMKM di Negeri Jiran
“Naik-turun volume transaksi valuta asing mencerminkan siklus bisnis UMKM, di mana awal tahun menjadi saat mereka melakukan pembayaran untuk pengadaan barang atau jasa oleh pemasok atau vendor yang bersifat annual, atau tahunan,” katanya.
Menurut Jansen, UMKM Indonesia sebaiknya memanfaatkan teknologi pembayaran yang terhubung ke layanan perbankan luar negeri untuk membantu mereka melakukan transaksi valuta asing dengan cepat, mudah, dan aman.
Solusi finansial Mekari Jurnal menyediakan berbagai fitur multi-currency yang memudahkan transaksi menggunakan mata uang asing mulai dari USD hingga Yuan. Selain konversi mata uang, solusi dari Mekari dan mitra-mitra teknologinya, termasuk Nium, memudahkan pengiriman, penerimaan, dan penyimpanan mata uang asing ke akun rekening bank milik perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: