Dukung Prabowo-Gibran, GRIB JAYA Usulkan Pemerataan Pendidikan dan Kesehatan Demi Indonesia Emas 2045
Anan Wijaya, Ketua Harian DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) JAYA, menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk memprioritaskan pemerataan pendidikan dan kesehatan sebagai langkah menuju tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, pemerataan di kedua sektor ini akan melahirkan generasi muda yang unggul.
“Kita mendukung penuh langkah pemerintahan Prabowo-Gibran melakukan pemerataan pendidikan dan kesehatan sehingga bisa mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Anan di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (14/12/2024).
Dalam kesempatan itu, Anan menjelaskan bahwa GRIB JAYA telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintahan Prabowo-Gibran terkait peningkatan kualitas pendidikan. Salah satu rekomendasi tersebut adalah memperkuat pendidikan vokasi secara merata di seluruh Indonesia. Ia menekankan pentingnya pendidikan vokasi untuk menekan angka pengangguran dengan mencetak tenaga kerja andal yang sesuai dengan kebutuhan industri nasional.
"Memperbanyak sekolah-sekolah vokasi yang ada di Indonesia itu penting. Kemudian, sekolah-sekolah unggulan seperti SMA Taruna Nusantara, SMA Brawijaya, dan sekolah-sekolah yang berbasis kemiliteran juga harus diperbanyak untuk menghasilkan generasi-generasi yang unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," imbuh Anan.
Kedua, optimalisasi penggunaan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN. Anan mengusulkan agar anggaran pendidikan tersebut terkonsentrasi di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Perguruan Tinggi, Sains dan Teknologi. Menurut dia, sebaiknya anggaran pendidikan tidak terpecah ke berbagai sektor lainnya.
Baca Juga: Ada 44 Ribu Narapidana yang Berpotensi Diampuni, Ini Alasan Prabowo!
“Anggaran pendidikan sebesar Rp 560 triliun harus difokuskan untuk peningkatan kualitas dan akses pendidikan. Jika dikelola dengan baik, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang unggul, seperti di negara maju," imbuh dia.
Ketiga, kata Anan, peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru. Dia mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang akan meningkatkan tunjangan guru dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta. Menurutnya, kesejahteraan guru adalah fondasi untuk mencetak generasi unggul.
“Generasi unggul hanya bisa dicetak melalui guru yang unggul. Pemerintah harus memastikan kesejahteraan guru, agar mereka tidak perlu mencari nafkah tambahan seperti mengojek,” katanya.
Dia juga mendorong peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan seminar. “Guru yang terlatih dengan baik akan mampu memberikan pendidikan yang bermutu dan berbobot,” tambah Anan.
Ketiga, Anan mendorong kolaborasi pendidikan dan industri serta mendukung penuh program link and match. Dia menekankan pentingnya keselarasan antara kebutuhan sektor industri dan kurikulum pendidikan vokasi.
Baca Juga: Dua Bulan Pemerintahan Prabowo, BTN Salurkan KPR Subsidi dan Nonsubsidi Capai 28 Ribu Unit
"Jurusan seperti tata boga, pariwisata, pertanian, dan kelautan harus diperbanyak. Potensi Indonesia sebagai negara maritim harus dioptimalkan melalui pendidikan vokasi," imbuh dia.
Di sektor kesehatan, Anan menekankan perlunya pemerataan fasilitas canggih ke daerah 3T (tertinggal, terluar, terbelakang). Dia menyoroti bahwa saat ini fasilitas seperti CT Scan, MRI, dan alat kanker hanya tersedia di kota besar, sehingga masyarakat di pelosok sering tidak mendapat perawatan yang diperlukan. Termasuk, minimnya dokter-dokter spesialis di daerah.
"Fasilitas canggih seperti CT Scan, MRI, dan mammography harus tersedia di seluruh daerah, termasuk yang terpencil, agar masyarakat tidak kehilangan nyawa karena keterbatasan akses layanan kesehatan," pungkas Anan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: