Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Investor Saham Tengah Waspada, IHSG Akan Koreksi Lagi?

        Investor Saham Tengah Waspada, IHSG Akan Koreksi Lagi? Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah signifikan 100,90 poin atau 1,39% ke level 7.157,73 di Selasa, 17 Desember 2024. Tekanan jual asing, dinamika kebijakan moneter global membuat investor tengah berhati-hati.

        Dilansir Rabu (18/12), Laporan D’Origin Financial And Business Advisory mencatat setidaknya investor asing melakukan  transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp1,63 triliun pada perdagangan hari tersebut.

        Baca Juga: Bursa Saham Eropa Lesu, IBEX Spanyol Turun 1,62%

        Transaksi net sell terbesar tercatat pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai sebesar Rp652,8 miliar dalam pasar reguler. Hal ini mengurangi total net buy asing sepanjang tahun ini menjadi Rp17,6 triliun.

        Adapun tercatat 441 saham mengalami penurunan, 157 saham menguat, dan 188 saham tidak mengalami perubahan. Total volume perdagangan mencapai 18,38 miliar saham dengan 1,08 juta kali transaksi, serta nilai transaksi mencapai Rp11,59 triliun. 

        Sejumlah saham-saham ini menjadi sorotan atas pencapaian mereka dalam perdagangan pada hari tersebut. Saham-saham yang mencatatkan kenaikan terbesar (top gainers) meliputi:

        1. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN)
        2. PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX)
        3. PT Golden Flower Tbk (POLU)

        Sebaliknya, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) adalah:

        1. PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS)
        2. PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI)
        3. PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK)

        Adapun saham paling aktif diperdagangkan berdasarkan volume meliputi:

        1. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
        2. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
        3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)

        Pelemahan ini juga bertepatan dengan momen ditunggunya kebijakan moneter sejumlah bank sentral global, khususnya Federal Reserve (The Fed).

        Kebijakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin diprediksi akan diambil oleh bank sentral namun data-data perekonomian terbaru dari Amerika Serikat (AS) membuat hal tersebut cukup diragukan oleh pasar.

        Baca Juga: Bursa Saham Asia Loyo, Australia Sendirian Melonjak 0,78%

        Meski begitu, sentimen negatif dari pasar global dan aksi ambil untung menjadi faktor utama yang menekan pasar domestik. Investor kini akan mencermati perkembangan kebijakan moneter global dan laporan keuangan emiten di akhir tahun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: