Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Ikuti Logam Mulia Lainnya, Harga Emas Terkoreksi Jelang Nataru

        Tak Ikuti Logam Mulia Lainnya, Harga Emas Terkoreksi Jelang Nataru Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pergerakan harga emas berbeda dengan logam mulia lainnya pada penutupan perdagangan di Senin (23/12). Aksi ambil ujung menyusul libur panjang serta penguatan dolar membuat emas mengalami koreksi yang cukup signifikan.

        Dilansir Selasa (24/12), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah logam mulia global. Emas berbeda dengan logam lainnya yang justru bergerak menguat:

        • Harga Emas Spot: Turun 0,4% menjadi US$2.611,17 per ounce.
        • Kontrak Berjangka Emas Amerika Serikat (AS): Turun 0,6% ke US$2.628,20 per ounce.
        • Perak: Naik 0,5% menjadi US$29,67 per ounce.
        • Platinum: Naik 1,2% menjadi US$937,65 per ounce.
        • Paladium: Naik 1,1% menjadi US$931,10 per ounce.

        Vice President Zaner Metals, Peter Grant mengatakan penguatan dolar menjadi faktor utama dalam menekan harga emas. Dolar yang tinggi membuat komoditas ini lebih sulit dibeli oleh investor luar dari AS.

        “Dolar yang kuat menjadi faktor utama yang menekan harga emas,” ujarnya.

        Imbal hasil obligasi yang terus meningkat juga mengurangi daya tarik emas yang tidak menawarkan imbal hasil.

        Di sisi lain, adanya ekspektasi penundaan suku bunga juga turut menjadi perhatian. Federal Reserve (The Fed) diprediksi akan menahan hal tersebut menyusul data inflasi yang tergolong terkendali.

        Meski turun jelang penutupan akhir tahun, emas tetap menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik tahun ini. Harga emas dalam setahun terakhir setidaknya telah naik 27%.

        Baca Juga: Kado Nataru, Bursa Saham Asia Kompak Menguat

        Faktor pendorong kenaikan sepanjang tahun beragam mulai dari pembelian besar-besaran oleh bank sentral hingga ketegangan geopolitik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: