Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekonom INDEF Bagikan Fakta Begitu Indonesia Sangat Bergantung ke China, Dampaknya ke Ekonomi Rakyat Begini...

        Ekonom INDEF Bagikan Fakta Begitu Indonesia Sangat Bergantung ke China, Dampaknya ke Ekonomi Rakyat Begini... Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom dari INDEF Ariyo DP Irhamna mengatakan China masih menjadi importir terbesar untuk Indonesia.

        "Sejak 2004, China menjadi eksportir terbesar ke Indonesia dengan peningkatan signifikan dalam 20 tahun terakhir dengan 9% namun di 2023 menjadi 28%. Itu menunjukkan adanya ketergantungan yang tinggi terhadap barang impor dari China," kata Ariyo.

        Ia menegaskan dari data membuktikan bahwa telah terjadi peningkatan ketergantungan terhadap China betul-betul nyata.

        "Ini mencerminkan risiko ekonomi yang lebih besar jika terjadi distruksi perdagangan bilateral kedua negara, terutama aspek geopolitik dengan terpilihnya Trump di AS, jika ada trade war lanjutan," tambahnya.

        Ariyo menambahkan ketergantungan yang tinggi juga dapat membuat Indonesia rentan terhadap perubahan harga dan pembelian barang dari China.

        "Ekonomi kita menjadi banyak di drive oleh ekonomi China karena ekspornya 28% ke Indonesia," pungkasnya.

        Lalu apa solusinya?

        "Strategi mengatasinya, dibutuhkan diversivikasi sumber impor selain dari China yang mendorong substitusi impor dengan produk lokal serta penguatan daya saing produk Indonesia di pasar internasional. Dari sisi ekspor juga perlu langkah-langkah diversivikasi negara tujuan ekspor agar tidak tergantung pada segelintir negara tujuan ekspor," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: