Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pakar Nilai Koperasi Bisa Jadi Kunci Wujudkan Target Pertumbuhan Ekonomi 8%

        Pakar Nilai Koperasi Bisa Jadi Kunci Wujudkan Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Target pertumbuhan ekonomi di atas 8% yang digadang-gadang oleh Presiden Prabowo Subianto bisa terwujud dengan peran strategis dari koperasi.

        Hal tersebut dituturkan oleh Pengamat Koperasi sekaligus Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Sudarsono Hardjosoekarto. Menurut Sudarsono, peranan koperasi yang dikelola oleh masyarakat tergolong cukup besar apabila dibandingkan dengan kondisi perkoperasioan di negara-negara maju. Di sisi lain, koperasi di Indonesia sudah masuk dalam fase yang sudah lebih modern. 

        Baca Juga: Bangun Perekonomian Nasional, Kemenkop Upayakan Regenerasi Koperasi

        Dirinya memberi contoh keberadaan koperasi di Jepang yang merupakan badan usaha berazaskan aspirasi bersama yang mengambil peranan sentral dalam memenuhi kebutuhan pangan. Yang mencakup sektor perikanan, pelayanan konsumen, pertanian, dan koperasi usaha kecil.

        "Di Jepang, koperasi sudah masuk pada era industrialisasi, era digitalisasi, dan sangat produktif," kata Sudarsono dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).

        Sudarsono menilai, pemerintah yang dinakhodai oleh Prabowo Subianto saat ini menaruh perhatian yang cukup besar dalam memajukan perkoperasian di Indonesia. Sehingga, menurutnya hal tersebut bisa membantu untuk mempercepat terwujudnya pertumbuhan ekonomi di atas 8% seperti target Prabowo sejak awal.

        "Sangat tepat apabila Pak Presiden mendorong peranan koperasi yang lebih tinggi," tegasnya.

        Lebih lanjut, dirinya juga menyarankan agar dilakukan rekonsiliasi kepemimpinan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Hal itu diperlukan lantaran selama ini koperasi perlu wadah kuat yang menaungi seluruh koperasi di Indonesia. Dirinya pun menyayangkan perpecahan Dekopin yang dianggap menghambat kemajuan koperasi.

        "Dekopin sangat penting, karena dengan adanya perpecahan Dekopin, itu justru menghambat," jelas dia.

        Sebagai informasi, Forum Komunikasi Koperasi Indonesia (Forkopi) mendorong rekonsiliasi atau penyatuan kembali Dekopin. Harapannya, Dekopin bisa mendorong kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat.

        Sementara itu, menruut Andy Arslan Djunaid selaku Ketua Presidium Forkopi menyatakan bahwa dewan tersebut termasuk ke dalam salah satu elemen penting dalam gerakan perkoperasian di Indonesia yang bisa membantu mewujudkan kesejahteraan secara menyeluruh.

        Baca Juga: Kemenkop Apresiasi Uji Coba Program MBG Koperasi Produsen Agro Gelem Hijau

        "Adanya perbedaan (kepemimpinan) ini tentu saja membuat gerakan dalam memajukan koperasi menjadi terhambat pada saat tantangan digital dan perkembangan sosial ekonomi masyarakat yang terus berubah," tutur Andy.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: