Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasokan Listrik Aman saat Natal, Konsumsi Turun 17-20 Persen

        Pasokan Listrik Aman saat Natal, Konsumsi Turun 17-20 Persen Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  Yuliot menyampaikan pasokan listrik selama Natal 2024 berjalan tanpa hambatan berarti berdasarkan hasil pantauan di Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sumatera.

        "Alhamdulillah selama Natal relatif tidak ada permasalahan dalam suplai listrik. Mulai dari sumber energi primer, pembangkit, hingga jaringan distribusi. Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN," kata Yuliot, dikutip dari siaran pers ESDM, Minggu (29/12).

        Baca Juga: Transaksi HARBOLNAS 2024 Capai Rp31,2 Triliun, 3 Kategori Produk Lokal Ini Mendominasi

        Beban puncak nasional pada Natal 2024 tercatat sebesar 37,5 gigawatt (GW) dengan cadangan daya mencapai 16,2 GW atau 43,3 persen berdasarkan data PLN. Di Sumatera, daya mampu pasok mencapai 9,7 GW, sedangkan beban puncaknya sebesar 6,9 GW dan cadangan daya 2,8 GW.

        Meski demikian, Executive Vice President Operasi Sistem Ketenagalistrikan PLN Dispriansyah menjelaskan, konsumsi listrik saat Natal justru menurun hingga 17-20 persen dibanding rata-rata harian. 

        Penurunan ini disebabkan curah hujan tinggi di Sumatera, yang mengurangi penggunaan alat seperti pendingin udara (AC). Selain itu, bencana banjir di beberapa wilayah juga menekan konsumsi listrik rumah tangga.

        "Kami perkirakan di awal itu turun hanya sekitar 10-13 persen secara nasional dari beban rata-rata harian sebelum periode Natal. Tetapi ternyata turunnya cukup drastis. Sumatera 17 persen dari beban rata-rata nasional," jelasnya.

        Bagi pemerintah, kesiapan energi penting untuk mendukung aktivitas masyarakat selama pergantian tahun. Yuliot menyoroti bahwa Pulau Sumatera memiliki peran strategis sebagai lumbung energi nasional. 

        "Sumatera adalah wilayah prioritas bagi pemerintah dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Kami harap pasokan energi di sini dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tutup Yuliot.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: