Pelajaran Bisnis dari Kebab Baba Rafi, Tetap Berlanjut Meski Pemilik Bercerai dan Pecah Kongsi
Pada tahun 2003, pasangan pengusaha muda Nilamsari dan Hendy Setiono memulai perjalanan mereka dalam dunia bisnis dengan mendirikan usaha waralaba makanan bernama Baba Rafi melalui PT Babarafi Indonesia.
Baba Rafi hadir sebagai pelopor franchise makanan dengan konsep gerobak dan kontainer. Nilamsari berperan sebagai konseptor dan inovator di balik layar, sementara Hendy menjadi figur publik yang mempromosikan merek ini secara luas.
Namun, perjalanan keduanya tidak selalu mulus. Pada tahun 2017, setelah perceraian mereka, PT Babarafi Indonesia dibubarkan. Meski demikian, merek dagang Baba Rafi tetap dimiliki bersama dengan pembagian wilayah operasional yang jelas.
Nilamsari mengelola wilayah Barat dari Sumatera hingga Yogyakarta melalui PT Sari Kreasi Boga Tbk. (SKB Food), sedangkan Hendy bertanggung jawab atas wilayah Timur dari Solo hingga Papua melalui Babarafi Enterprise. Franchise Baba Rafi di luar negeri, yang tersebar di 10 negara, juga tetap menjadi aset bersama kedua pihak.
Baca Juga: Dari Bisnis hingga Politik, Ini Kiprah Keluarga Sampetoding Pemilik Siner Group
Perbedaan Pengelolaan Baba Rafi di Bawah SKB Food dan Babarafi Enterprise
Setelah perpecahan PT Babarafi Indonesia, kedua pihak mengembangkan bisnis mereka masing-masing tanpa kolaborasi lebih lanjut. Berikut adalah perbedaan utama antara Baba Rafi yang dikelola oleh SKB Food dan Babarafi Enterprise:
1. Kemasan Produk
Baba Rafi di bawah SKB Food menggunakan kemasan yang didominasi warna kuning, biru, dan pink.
Sementara itu, Baba Rafi yang dikelola oleh Hendy melalui Babarafi Enterprise memilih warna dominan hitam dan oranye untuk kemasannya.
2. Varian Produk
SKB Food menawarkan menu standar sekaligus inovasi seperti kebab full beef cheese, kebab mozzarella, kebab Samyang, dan kebab Indomie.
Di sisi lain, Babarafi Enterprise juga mengembangkan menu standar mereka dengan kolaborasi produk unik seperti kebab hasil kerja sama dengan Sara Fajira dan Stanley Hao.
3. Konsep Outlet
SKB Food memiliki beragam konsep outlet, termasuk gerobakan, booth, container, Kebab Kitchen by Baba Rafi, Baba Rafi Café, Food Truck, dan Mini Booth.
Sedangkan, Babarafi Enterprise tetap fokus pada konsep gerobakan, booth, dan container.
4. Diversifikasi dan Inovasi Bisnis
SKB Food memperluas fokusnya pada food supply chain dengan memperbanyak stokis dan distributor. Mereka juga mendukung pasar food service serta pabrikasi, selain mengembangkan lini bisnis lain seperti NS Konsulting dan Babaramen.
Di sisi lain, Hendy melalui Babarafi Enterprise mengeksplorasi peluang bisnis baru, seperti tambak udang Vaname dan berbagai usaha lainnya.
Baca Juga: 10 Core Value Zappos, Inspirasi Membangun Budaya Perusahaan yang Kuat
Pasca pembubaran PT Babarafi Indonesia, kedua pihak menunjukkan arah bisnis yang berbeda. SKB Food yang dipimpin oleh Nilamsari menempatkan food supply chain sebagai inti bisnisnya, yang bahkan menyumbang 90% pendapatan perusahaan.
Di sisi lain, Babarafi Enterprise yang dipimpin oleh Hendy tetap mempertahankan Baba Rafi sebagai bisnis inti mereka, menggarap pasar franchise dengan inovasi baru.
Baca Juga: Selçuk Bayraktar, Menantu Erdogan yang Kaya Raya dari Bisnis Drone Militer
Meski berjalan di jalur yang berbeda, Baba Rafi tetap menjadi role model dalam industri franchise kuliner di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: