Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasar Waspada, Bursa Asia Dihantui Sinyal Perang Dagang China-AS

        Pasar Waspada, Bursa Asia Dihantui Sinyal Perang Dagang China-AS Kredit Foto: Reuters/Aly Song
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Asia mencatat hasil perdagangan yang beragam dalam perdagangan di Rabu (8/1). Pasar tengah khawatir mengenai efek yang timbul akibat sinyal konflik ekonomi antara China dan Amerika Serikat (AS).

        Dilansir Kamis (9/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk dalam Bursa Asia. Indeks China kembali melemah meskti tak sesignifikan seperti dalam perdagangan sebelumnya:

        • CSI 300 (China): Melemah 0,18% ke 3.789,22.
        • Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,86% ke 19.279,84.
        • Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,26% ke 39.981,06.
        • Topix (Jepang): Melemah 0,59% ke 2.770.
        • Kospi (Korea Selatan): Naik 1,16% ke 2.521,05.
        • Kosdaq (Korea Selatan): Menguat tipis 0,19% ke 719,63.
        • S&P/ASX 200 (Australia): Menguat 0,77% ke 8.349,1.

        Pasar tengah khawatir mengenai dinamika ekonomi yang terjadi antara China dan AS. Kedua negara tengah menerapkan sejumlah kebijakan terkait pengawasan perdagangan terhadap sejumlah perusahaan yang berasal dari negara masing-masing.

        China yang ekonominya belum pulih mendapatkan tekanan setelah beberapa perusahaan komersil asal negaranya dimasukkan ke dalam daftar "perusahaan militer" oleh AS. Hal ini memperburuk sentimen pasar regional yang belum melihat hasil komitmen pemulihan ekonomi dari Beijing.

        Meskipun berbagai stimulus diumumkan oleh pemerintah setempat, imbal hasil obligasi negara tersebut terus menurun hingga titik terendah sepanjang masa, memicu kecemasan pasar terhadap potensi deflasi.

        AS juga turut menimbulkan kekhawtiran terkait dengan spekulasi bahwa bank sentral tak akan memotong suku bunga dalam waktu dekat. Federal Reserve (The Fed) dipercaya akan menahan suku bunga tinggi lebih lama menyusuk masih kuatnya perekonomian dari AS.

        Baca Juga: IHSG Dihantui Efek Dinamika Ekonomi China dan AS

        Pelantikan Donald Trump depan mata juga membuat investor menunggu, hal ini guna melihat kepastian terkait dengan arah kebijakan pemerintah khususnya terkait dengan rencara tarif impor baru yang digadang-gadang akan diterapkan oleh Trump.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: