Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasar Optimistis, China Berikan Angin Segar untuk Bursa Asia

        Pasar Optimistis, China Berikan Angin Segar untuk Bursa Asia Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Asia mencatat performa positif pada perdagangan di Selasa (14/1). Kenaikan signifikan terjadi usai adanya optimisme menyusul kabar baik yang datang dari Pemerintah China. Meski begitu, terdapat kekhawatiran terkait dengan Donald Trump.

        Dilansir Rabu (15/1), berikut ini adalah catatan pergeraka sejumlah indeks yang tergolong masuk ke dalam Bursa Asia. Hampir semua indeks mencatatkan penguatan yang tajam:

        • Hang Seng (Hong Kong): Menguat 1,83% ke 19.219,78.
        • Shanghai Composite (China): Naik 2,54% ke 3.240,94.
        • Shenzhen Composite (China): Melesat 3,77% ke 10.165,17.
        • Nikkei 225 (Jepang): Stagnan di 38.474,3
        • Kospi (Korea Selatan): Naik tipis 0,31% ke 2.497,4.
        • ASX 200 (Australia): Menguat 0,48% ke 8.231.
        • Nifty 50 (India): Menguat 0,39% ke 23.176,05.
        • STI (Singapura): Melemah tipis 0,08% ke 3.788,77.
        • NZX 50 (Selandia Baru): Terkoreksi 0,03% ke 12.880,58.
        • SETI (Thailand): Turun lebih dalam, 1,04% ke 1.340,25.

        Pasar menyambut baik aksi yang dilakukan oleh pemerintah dari China. Tak hanya stimulus, pemerintah setempat telah mengizinkan perusahaan domestik mengumpulkan lebih banyak dana dari luar negeri, dan mengisyaratkan akan mendukung peningkatan konsumsi, memperluas impor, serta menarik investasi asing di 2025.

        Adapun China Securities Regulatory Commission (CSRC) juga siap memberikan dukungan terhadap pasar dengan komitmennya yang akan menjaga stabilitas pasar di 2025.

        Sementara Jepang menjadi perhatian menyusul imbal hasil obligasi pemerintah yang mencapai 2,774%. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2007.

        Baca Juga: BEI Perpanjang Penghentian Perdagangan Saham PPRO, Simak Penjelasannya!

        Pelantikan Donald Trump terus menjadi hal yang ditunggu oleh investor, hal ini terkait dengan arah kebijakan yang akan diambil oleh Amerika Serikat (AS). Pasar mengkhawatirkan adanya kemungkinan perang dagang akibat tarif impor baru di AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: