Harga minyak mentah global melonjak pada penutupan perdagangan di Rabu (15/1). Pasar mendapatkan angin segar usai adanya laporan penurunan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Kamis (16/1), harga minyak mentah West Texas Intermediate tercatat naik US$2,47 atau 3,19% ke US$79,97 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara harga minyak mentah Brent tercatat menguat US$2,07 atau 2,59% menjadi US$81,99 per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca Juga: Dapat Tambahan Rp10 Triliun, Menkop Ungkap Fokus Penyaluran LPDB-KUMKM
Direktur Energi Futures Mizuho, Bob Yawger mengatakan kenaikan ini tidak terlepas dari laporan penurunan stok minyak mentah dari AS. Penurunan dalam waktu dekat ini didorong oleh meningkatnya pesanan yang datang menyusul adanya sanksi terhadap Rusia.
“Ekspor minyak saat ini sangat besar, didorong oleh pesanan sebelum sanksi terhadap Rusia diberlakukan," ungkap Bob.
Sanksi tersebut membuat pasar khawatir terhadap stabilitas pasokan minyak, mereka bahkan ketakutan hal tersebut akan memperburuk kelangkaan pasokan global.
Di sisi lain, permintaan minyak global diprediksi akan naik hingga 1,43 juta barel per hari di 2026. Namun beberapa pihak memprediksi bahwa hal tersebut akan dicapai lebih cepat menyusul gejolak energi dalam sejumlah kawasan dunia.
Baca Juga: Rajin Gunakan MyPertamina, Konsumen Asal Sukoharjo Menangkan Paket Haji Furoda
Adapun tekanan terhadap dolar turut mendongkrak harga minyak karena membuat komoditas ini lebih murah untuk dibeli oleh investor yang berasal dari luar Amerika Serikat (AS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: