Kredit Foto: PTPN Group
PTPN Group terus memperkuat komitmennya untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan dengan petani tebu. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sektor pertanian Indonesia. Komitmen tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, di Mojokerto, Kamis (16/01/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Koordinator Muhaimin bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo serta pejabat daerah Mojokerto, mengunjungi berbagai program pemberdayaan, termasuk Kelompok Pemberdayaan PNM Mekaar dan Perkebunan Tebu Rakyat PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Ghani menyampaikan bahwa PTPN Group berkomitmen mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pola kemitraan yang saling menguntungkan. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi sangat diperlukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ghani.
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, juga menegaskan pentingnya sinergi antara kementerian, instansi, lembaga, dan pemerintah dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Menurut Mahmudi, kunci keberhasilan program ini terletak pada komitmen bersama yang mengarah pada hasil optimal. “Komitmen dan sinergi berbagai pihak menjadikan program pemberdayaan masyarakat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Menteri Muhaimin memberikan apresiasi kepada SGN atas peran mereka dalam mendukung program swasembada gula. “SGN telah menunjukkan kontribusi besar melalui inovasi dan kerja nyata dalam penguatan sektor tebu nasional. Program inkubasi tebu mereka tidak hanya mempercepat regenerasi petani, tetapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk terlibat aktif,” ungkap Muhaimin.
Baca Juga: SGN dan PTPN Siap Dukung Target Swasembada Gula, Ini Strateginya
Pola kemitraan antara pabrik gula dan petani tebu melalui sistem bagi hasil dianggap sebagai bentuk pemberdayaan yang efektif. Dalam kemitraan ini, petani tebu mitra mendapatkan pendampingan dari pabrik gula terkait budidaya tebu, akses ke lembaga keuangan, serta berbagai fasilitas yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Mahmudi menyatakan, “Pola kemitraan petani tebu menjadi contoh kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai kemudahan yang diberikan kepada petani.”
Untuk mengatasi kendala akses permodalan yang sering dihadapi petani, PTPN Group melalui SGN menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Klaster bagi petani tebu. Program ini memberikan akses modal tanpa batasan plafon untuk memenuhi kebutuhan petani. “Sosialisasi telah dilakukan bersama Kemenko Bidang Perekonomian untuk memanfaatkan KUR Khusus Klaster, agar petani tebu dapat memperoleh modal yang mereka butuhkan,” jelas Mahmudi.
Program pemberdayaan petani tebu juga mencakup upaya untuk mengangkat generasi muda melalui program agripreneur. SGN membuka kesempatan bagi anak muda untuk mengelola kebun tebu, seperti yang dilakukan oleh 50 peserta program agripreneur yang berhasil lolos seleksi dari lebih 3.000 pendaftar. Mereka ditempatkan di wilayah-wilayah strategis seperti Pekalongan, Madiun, dan Kediri, di mana 10 peserta akan mengelola 50 hektar kebun tebu.
Baca Juga: PTPN Group Luncurkan Program MANUS, Dorong Swasembada Gula Lewat Generasi Muda
Mahmudi menambahkan, “Kami fasilitasi pelatihan dan akses ke berbagai lembaga untuk menunjang produktivitas tebu mereka. Semakin baik kebun yang dikelola, semakin besar pendapatan yang diperoleh.” SGN berencana menambah jumlah peserta program ini guna mendukung target swasembada gula nasional.
Muhaimin Iskandar mengungkapkan dukungannya terhadap program agripreneur ini. “Kami berharap program agripreneur khusus di sektor tebu ini mampu membangkitkan kembali industri gula konsumsi dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya, sembari menekankan pentingnya regenerasi petani muda.
SGN juga meluncurkan berbagai program pendukung, salah satunya adalah Program Irigasi Manis (IRMAS) yang bertujuan meningkatkan produktivitas tanaman tebu melalui perbaikan sistem irigasi. Dalam program ini, SGN menyiapkan 50 paket pompa dan sumur untuk petani tebu di Mojokerto. Mahmudi berharap, dengan perbaikan irigasi, produktivitas gula akan meningkat, sehingga kesejahteraan petani juga ikut terangkat.
Dengan berbagai langkah inovatif ini, SGN optimistis dapat mendukung tercapainya swasembada gula nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani tebu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: