Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri UMKM Ajak KAHMI dan HMI Beralih ke Gerakan Kewirausahaan

        Menteri UMKM Ajak KAHMI dan HMI Beralih ke Gerakan Kewirausahaan Kredit Foto: Kementerian UMKM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong gerakan transformasi organisasi dari pendekatan politik menuju orientasi kewirausahaan saat memberikan sambutan dalam acara Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) di Jakarta, Sabtu (25/01/2025).

        Menteri UMKM menekankan pentingnya transformasi tersebut bagi organisasi, termasuk untuk Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). “Gerakan orientasi organisasi tidak lagi cukup hanya berbasis pendekatan politik semata, KAHMI dan organisasi serupa harus mulai menggeser fokusnya pada gerakan kewirausahaan,” ucapnya, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Kamis (30/1).

        Baca Juga: Dukung Program 100 Hari Kerja, Ini Keberhasilan Kolaborasi Menteri BUMN, Menteri PKP, Menteri UMKM, dan Kepala BPOM

        Menurutnya, paradigma gerakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan KAHMI harus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Hal tersebut sejalan dengan program strategis Kementerian UMKM untuk meningkatkan rasio kewirausahaan menuju Indonesia sebagai negara maju.

        “Saya mengajak seluruh alumni HMI untuk mulai beralih pada gerakan kewirausahaan sebagai bagian dari upaya besar ini,” katanya.

        Lebih lanjut, Menteri Maman menjelaskan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan Kementerian UMKM untuk mendukung pengembangan UMKM. Ia menyoroti pentingnya perluasan akses pembiayaan dengan mendekatkan akses dan menyederhanakan proses. Selain itu, peningkatan kapasitas usaha juga menjadi salah satu prioritas utama, termasuk melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan.

        Menteri UMKM juga menyoroti pentingnya pembukaan akses pasar. “Tantangan persaingan terbesar yang dihadapi produk UMKM lokal adalah produk impor terutama dari Tiongkok yang dikenal memiliki harga lebih murah karena mereka memiliki kapasitas produksi yang besar,” kata Menteri Maman.

        Dalam menghadapi tantangan ini, Kementerian UMKM telah memperkenalkan konsep Holding UMKM, sebuah sistem konsolidasi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing.

        “Holding UMKM memungkinkan kita untuk menurunkan biaya produksi secara signifikan. Jika satu UMKM memproduksi sendiri, biaya per produknya mungkin tinggi. Namun, dengan sistem holding, biaya tersebut dapat ditekan, sehingga produk UMKM kita mampu bersaing,” ujarnya.

        Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bertema “Supporting Halal and Green Economy in the International Fashion Industry” antara Kementerian UMKM, yang diwakili Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah, dengan KAHMI. Melalui MoU ini, diharapkan anggota KAHMI dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan para anggotanya.

        Di akhir acara pembukaan AIFA, Menteri Maman menerima Achievement Award bertajuk Insan Cita Award atas dedikasi dan kontribusinya dalam pembangunan Indonesia, khususnya dalam mendukung pengembangan UMKM.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: