Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ditopang Ekonomi Regional, Bursa Eropa Optimistis Hadapi Suku Bunga Tinggi dari AS

        Ditopang Ekonomi Regional, Bursa Eropa Optimistis Hadapi Suku Bunga Tinggi dari AS Kredit Foto: Flickr/European Parliament
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Eropa mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan dalam penutupan perdagangan di Rabu (12/2). Investor optimistis menyusul kinerja perusahaan regional yang membaik dalam kawasan dari Eropa.

        Dilansir dari CNBC International, Kamis (13/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergabung dalam Bursa Eropa. Hampir semua indeks mencatatkan kenaikan:

        • Stoxx 600: Naik tipis 0,11% menjadi 547,78.
        • FTSE 100 (Inggris): Naik 0,34% ke 8.807,44.
        • DAX (Jerman): Menguat 0,5% ke 22.148,03.
        • CAC 40 (Prancis): Naik 0,17% ke 8.042,19.
        • IBEX 35 (Spanyol): Melonjak 1,07% ke 12.911,5.
        • FTSE MIB (Italia): Turun 0,14% ke 37.531,19.
        • PSI 20 (Portugal): Melemah 0,53% ke 6.528,05.
        • OMXC 25 (Denmark): Turun 0,67% ke 1.782,7.

        Saham bir menjadi sorotan menyusul kenaikan yang dicatatkan oleh sejumlah perusahaan yang bergerak dalam layanan terkait seperti AB InBev, Carlsberg hingga Heineken.

        Heineken tercatat meroket usai mencetak kenaikan laba operasional yang melampaui prediksi dan mengumumkan program buyback saham senilai €1,5 miliar (US$1,55 miliar). Kenaikan saham ini mendorong kenaikan saham sektor minuman lainnya.

        Adapun pasar juga tetap waspada dengan gejolak ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Pasar menyoroti data perekonomian terbaru dari negara tersebut yang mencatat adanya kenaikan inflasi di Januar 2025.

        Federal Reserve (The Fed) juga memberikan sinyal bahwa pihaknya tak akan melakukan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Hal ini didasarkan pada kondisi perekonomian dari AS.

        Baca Juga: Amarah Industri Uni Eropa Mendengar Kebijakan Pembatasan Harga Gas

        Pasar yang menyoroti hal tersebut khawatir karena suku bunga yang tinggi akan memicu perlambatan ekonomi hingga peralihan pasar dari saham ke pasar mata uang dari Dolar AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: