Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        WWF Indonesia Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Swasta dalam Transformasi Sawit Ramah Lingkungan

        WWF Indonesia Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Swasta dalam Transformasi Sawit Ramah Lingkungan Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Denpasar -

        Direktur Konservasi WWF Indonesia, Dewi Lestari Yani Rizki, menegaskan pentingnya transformasi agro-ekologis dalam industri kelapa sawit sebagai langkah strategis untuk mencapai keberlanjutan lingkungan.

        Adapun isu tersebut menjadi salah satu topik utama bahasan dalam acara International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) 2025 yang digelar di Bali pada 12-14 Februari 2025.

        Konferensi yang mengusung tema "Transformasi Agro-Ekologis Kelapa Sawit: Menuju Pertanian yang Ramah Iklim dan Lingkungan" ini menjadi wadah bagi berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pemerintah, sektor swasta, serta organisasi lingkungan, untuk merumuskan solusi berbasis ilmiah terhadap tantangan industri kelapa sawit.

        Baca Juga: WWF Ungkap Strategi Jangka Benah Efektif Atasi Keterlanjuran Sawit di Kawasan Hutan

        Menurut Dewi, penerapan sistem agro-ekologis tersebut dapat menjadi kunci dalam menciptakan perkebunan sawit yang lebih ramah lingkungan.

        “Pendekatan ini mencakup pengelolaan lahan yang lebih efisien, diversifikasi tanaman, serta penerapan praktik pertanian yang berkontribusi pada pemulihan ekosistem,” jelas Dewi, Denpasar, Bali, Kamis (13/2/2025).

        Baca Juga: Agoda Perluas Program Eco Deals Bersama WWF, Komitmen USD1,5 Juta untuk Proyek Konservasi di 10 Negara Asia

        Dengan meningkatnya tekanan global terhadap industri sawit, sambungnya, baik dari segi regulasi maupun tuntutan pasar, pihaknya mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta untuk mempercepat adopsi praktik agro-ekologis.

        “Langkah ini dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia di pasar internasional,” bebernya.

        Baca Juga: Indonesia, Produsen Minyak Sawit Paling Sustainable di Dunia

        Baca Juga: Kelapa Sawit Menjadi Bagian dari Konservasi Tanah dan Air

        Konferensi ICOPE ke-7 2025 yang digelar di Bali ini diharapkan menjadi wadah yang dapat menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diimplementasikan dalam skala luas, sehingga transformasi agro-ekologis tidak hanya menjadi konsep, tetapi juga aksi nyata dalam mewujudkan industri sawit yang lebih berkelanjutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: