- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
IHSG Diramal Menguat, BNI Sekuritas Rekomendasikan 6 Saham untuk Trading Hari Ini
Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Setelah dua hari berturut-turut mengalami tekanan, indeks utama Wall Street akhirnya menguat pada Rabu (5/3). Sentimen positif datang dari kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang memberikan pengecualian tarif bagi produsen otomotif. Langkah ini memunculkan harapan akan lebih banyak keringanan dalam kebijakan perdagangan.
Dow Jones Industrial Average naik 485,60 poin atau 1,14%, sementara S&P 500 menguat 1,12%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,46%. Kenaikan ini terjadi setelah Gedung Putih mengumumkan penundaan tarif selama satu bulan bagi produsen otomotif yang kendaraannya memenuhi ketentuan dalam Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).
Saham sektor otomotif menjadi pemenang utama, dengan Stellantis melonjak lebih dari 9%, sedangkan Ford dan General Motors masing-masing menguat lebih dari 5% dan 7%.
Baca Juga: Investor Kembali Optimistis, Kebijakan Jerman Selamatkan Bursa Eropa
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, juga menyatakan bahwa Trump terbuka untuk memberikan pengecualian tambahan terhadap tarif yang telah diterapkan. Tak hanya saham otomotif, saham teknologi seperti Microsoft dan Tesla juga menunjukkan pergerakan positif di tengah optimisme pasar.
Saham Asia-Pasifik Bergerak Beragam
Pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada Rabu (5/3), di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Trump.
Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,69%, meskipun pertumbuhan ekonomi Australia pada kuartal IV 2024 tercatat 1,3% YoY, melebihi perkiraan 1,2%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,23%, meskipun Topix justru terkoreksi 0,30%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi mencatat kenaikan 1,15%, sedangkan Kosdaq menguat 1,23%. Dari Hong Kong, indeks Hang Seng mencatat lonjakan signifikan sebesar 2,84%.
Selain pergerakan indeks, investor juga mencermati pertemuan tahunan parlemen China, "Dua Sesi," yang dimulai pada Selasa (4/3). Pada pertemuan tersebut, China menetapkan target pertumbuhan PDB 2025 di kisaran 5%, meskipun ketegangan perdagangan dengan AS semakin meningkat.
Baca Juga: Ada Peluang Negosiasi Tarif, Investor Bursa Asia Soroti Arah Kebijakan China
Di sisi lain, tarif 25% yang diterapkan Trump terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku pada Selasa, ditambah dengan tarif tambahan 10% terhadap produk-produk China, sehingga total tarif baru terhadap China mencapai 20%.
IHSG Berpotensi Menguat
Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan 2,37%, didukung oleh aksi beli bersih investor asing sekitar Rp119 miliar. Saham yang paling banyak diburu antara lain BBRI, BBCA, RATU, ASII, dan BBNI.
Menurut Fanny Suherman, CFP, Head of Retail Research BNI Sekuritas, IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan, terutama ditopang oleh pergerakan saham perbankan besar. Support IHSG berada di 6400-6500 sementara resistance IHSG berkisar 6575-6650
Adapun rekomendasi saham untuk trading hari ini, yaitu:
BBRI Spec Buy dengan area beli di 3810-3830, cutloss jika break di bawah 3780. Jika tidak break di bawah 3780, potensi naik ke 3920-4020 short term.
BUMI Spec Buy dengan area beli di 90-93, cutloss jika break di bawah 88. Jika tidak break di bawah 88, potensi naik ke 99-103 short term.
BMRI Spec Buy dengan area beli di 4650-4750, cutloss jika break di bawah 4600. Jika tidak break di bawah 4600, potensi naik ke 5000-5150 short term.
Baca Juga: JPMorgan Naikkan Target Harga, Saham GOTO Melesat!
PSAB Spec Buy dengan area beli di 260, cutloss jika break di bawah 254. Jika tidak break di bawah 254, potensi naik ke 270-280 short term.
KLBF Spec Buy dengan area beli di 1050-1080, cutloss jika break di bawah 1050. Jika tidak break di bawah 1050, potensi naik ke 1110-1140 short term.
BRIS Spec Buy dengan area beli di 2520, cutloss jika break di bawah 2500. Jika tidak break di bawah 2500, potensi naik ke 2620-2670 short term.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: