Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Kembali Optimistis, Kebijakan Jerman Selamatkan Bursa Eropa

Investor Kembali Optimistis, Kebijakan Jerman Selamatkan Bursa Eropa Kredit Foto: Unsplash/ AC Almelor
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa kembali bangkit, indeks sukses mencatatkan penguatan dalam perdagangan di Rabu (5/3). Pasar cukup optimistis dengan arah kebijakan hingga progress perdamaian konflik yang terjadi di Eropa.

Dilansir dari Reuters, Indeks Stoxx 600 tercatat naik hingga 0,91% ke 556,09. Sebelumnya, indeks utama kawasan ini mencatatkan penurunan terburuk sejak dari Agustus 2024.

Baca Juga: Perkuat Promosi Pariwisata RI di Eropa, Kemenpar Kembali Ikuti ITB Berlin 2025

Ekonom Jefferies menyebutkan pasar pulihnya bursa tidak terlepas dari optimisme pasar terhadap langkah yang ditempuh oleh Jerman. Negara tersebut baru-baru ini menyoroti kemungkinan pembentukan dana infrastruktur senilai €500 miliar (US$534 miliar).

Jerman juga dikabarkan akan merubah aturan terkait dengan pinjaman, hal ini disambut baik pasar karena dapat menjadi stimulus tersendiri untuk perekonomian dari Eropa.

"Dana infrastruktur dan pelonggaran aturan utang federal kemungkinan memiliki dampak lebih besar terhadap pertumbuhan, dengan peningkatan upah dan inflasi yang mungkin lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya," ujar Ekonom Jefferies.

Di sisi lain, kenaikan anggaran dan belanja negara untuk pertahanan juga menjadi sorotan pasar untuk beberapa waktu ke depan menyusul jalan perdamaian konflik dari Rusia-Ukraina.

Ukraina baru-baru ini dikbarkan telah menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi terkait konfliknya dengan Rusia. Hal ini membangkitkan kembali harapan akan tercapainya kesepakatan damai yang mana dapat mendongkrak ekonomi dari Eropa.

"Dampak langsung dari peningkatan belanja pertahanan terhadap ekonomi akan positif tetapi terbatas, dengan potensi keuntungan bergantung pada bagaimana belanja ini ditargetkan dan diorganisir," jelas Ekonom Jefferies.

Adapun Amerika Serikat terus menjadi sorotan usai adanya sinyal pintu negosiasi terkait dengan kebijakan tarif sebesar 25% untuk Meksiko dan Kanada.

Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick mengatakan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan pemberian keringanan tarif bagi produk yang memenuhi aturan di bawah Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).

Diharapkan, pintu negosiasi tersebut digunakan sebaik mungkin oleh negara-negara terkait hingga dapat menstabilkan perekonomian global serta menumbuhkan kembali optimisme dalam pasar global.

Baca Juga: Diancam Banjir Baja Impor, Uni Eropa Bersiap Hadapi Efek Perang Dagang Amerika Serikat-China

Kini Investor Eropa menunggu pertemuan dari Bank Sentral Eropa (ECB). Pasar memiliki ekspektasi bahwa bank sentral akan mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: