Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PGN Targetkan Penjualan Gas Mencapai 917 BBTUD pada 2025, Naik 8%!

        PGN Targetkan Penjualan Gas Mencapai 917 BBTUD pada 2025, Naik 8%! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan penjualan gas sebesar 917 Billion British Thermal Units per Day (BBTUD) pada tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8% dibandingkan dengan volume penjualan di tahun 2024 yang mencapai 852 BBTUD.

        Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, menjelaskan bahwa target ini didorong oleh peningkatan permintaan dari beberapa kawasan industri, termasuk Jawa Barat, Batang, Kendal, Jawa Timur, pembangkit listrik di Batam, serta industri oleokimia di Dumai.

        "Dari segmen niaga gas, kami menargetkan volume penjualan di tahun 2025 dapat meningkat menjadi 917 BBTUD, dari pencapaian 2024 sebesar 852 BBTUD. Jadi, ada peningkatan signifikan pada tahun depan," ujar Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (11/3/2025).

        Baca Juga: Pastikan Penyaluran Gas Bumi Tetap Aman, PGN Gandeng TNI AD

        Arief juga menegaskan bahwa PGN telah menjalankan tugas untuk mengintegrasikan gas bumi selama lebih dari 60 tahun, baik melalui infrastruktur pipa maupun non-pipa, dengan pangsa pasar yang mencapai 91%. Saat ini, PGN mengelola jaringan pipa sepanjang lebih dari 33.000 kilometer.

        "Infrastruktur hilir gas bumi yang dikelola PGN mencakup sekitar 95% dari total infrastruktur hilir gas bumi yang telah terbangun dan beroperasi, dengan cakupan wilayah di 17 provinsi dan 74 kota/kabupaten. Kami melayani lebih dari 830.000 pelanggan di seluruh Indonesia," tambah Arief.

        Baca Juga: Banyak Keluhan, Menperin Semprot PGN soal Penyaluran HGBT

        Selain itu, PGN juga memiliki infrastruktur pendukung suplai dan niaga, termasuk terminal regasifikasi LNG di Arun, Lampung, dan Teluk Jakarta, serta beberapa stasiun pengisian BBG dan kilang pemrosesan LPG.

        Di sisi hulu, PGN melalui anak perusahaannya, PGN Saka, mengelola 11 blok aset dengan 6 blok yang sudah beroperasi dan 5 blok lainnya dalam tahap eksplorasi.

        "Ini merupakan bagian dari peran PGN sebagai subholding gas Pertamina, hasil restrukturisasi BUMN sektor migas yang bertujuan untuk konsolidasi kegiatan usaha gas bumi oleh satu BUMN," jelas Arief.

        Dengan strategi ini, PGN berharap dapat terus mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional serta memperkuat posisi disektor gas bumi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: