SpaceX Milik Elon Musk Keluhkan Soal Hambatan Non-Tarif ke Trump, Ungkit Masalah Starlink
Kredit Foto: Data Lake Indonesia
Elon Musk tengah menjadi sorotan global terkait dengan kebijakan tarif, hal ini menyusul langkah perusahaan yang terafiliasi dengannya yang tengah mencoba memberikan masukan terkait hal tersebut kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Senin (17/3), SpaceX misalnya yang dikabarkan mendorong soal hambatan perdagangan yang menghambat terhadap layanan komunikasi satelitnya untuk menjadi sorotan dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Elon Musk Cawe-Cawe Urusan Politik, Saham Tesla Ikut Anjlok
Direktur Senior Hubungan Pemerintah Global SpaceX, Matt Dunn mendesak pemerintah untuk ikut campur dalam ketentuan bagaimana mereka harus membayar pemerintah asing untuk akses spektrum, bea impor perangkat, serta biaya regulasi lainnya yang secara artifisial meningkatkan biaya operasional jika ingin beropteasi dalam suatu negara di luar dari Amerika Serikat.
SpaceX menyebut kebijakan ini sebagai barrier perdagangan non-tarif yang proteksionis dimana hal tersebut dimanfaatkan oleh operator lokal untuk memperlambat atau bahkan mencegah kehadiran layanan dari Starlink. Hal ini pernah terjadi di Indonesia.
"Kebijakan anti-kompetitif ini digunakan oleh operator asing untuk menghalangi atau memperlambat kami dalam menyediakan layanan berkualitas lebih baik dan dengan biaya lebih rendah bagi pelanggan," ujar Matt Dunn.
Adapun Tesla juga sebelumnya memperingatkan bahwa mereka dan eksportir besar lainnya berisiko terkena tarif balasan akibat kebijakan tarif agresif Presiden Donald Trump.
Baca Juga: Berani-beraninya Senggol Trump, Dubes ini Diusir dari Amerika Serikat
Pihaknya mendorong pemerintah untuk berhati-hati dalam menetapkan kebijakan tarif terhadap barang-barang dari negara seperti Kanada, China, dan Uni Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar