Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dolar Kembali Melemah, Investor Cermati Dampak Kebijakan Trump

        Dolar Kembali Melemah, Investor Cermati Dampak Kebijakan Trump Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali melemah dalam perdagangan di Senin (17/3). Dolar kembali mendekati level terendah dalam beberapa waktu terakhir menyusul  ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan perdagangan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

        Dilansir dari Reuters, Selasa (18/3), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama global lainnya tercatat melemah 0,33% ke 103,39.

        Baca Juga: Ancaman Trump Reda, Kini Investor Bursa Asia Soroti Langkah Stimulus China

        Analis FX Ballinger Group London, Kyle Chapman menyebut bahwa para investor mulai merevisi ekspektasi awal mereka terhadap kebijakan ekonomi dari Trump.

        Awalnya, banyak yang memperkirakan bahwa pemotongan pajak dan deregulasi akan menguatkan dolar. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, pasar dilanda kekhawatiran akibat ketidakpastian soal tarif.

        "Saya pikir pasar salah membaca situasi. Alih-alih fokus pada pertumbuhan, kebijakan proteksionisme justru membuat pasar gelisah," tegas Kyle Chapman.

        Trump diketahui telah beberapa kali mengumumkan tarif baru dan kemudian menangguhkannya, hal tersebut menciptakan ketidakpastian dalam pasar.

        Adapun kebijakan tersebut juga membuat gejolak ekonomi dalam Amerika Serikat. Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel meningkat moderat di Februari 2025.

        Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent juga menegaskan bahwa meskipun tidak akan ada krisis keuangan, tetapi tidak ada jaminan bahwa resesi tidak akan terjadi di Amerika Serikat.

        Baca Juga: Lawan Efek Kebijakan Trump, Uni Eropa Bakal Rilis Aturan Baru untuk Aluminium dan Baja

        Pekan ini, pasar akan menaruh perhatian kepada sejumlah bank sentral utama—Federal Reserve (The Fed), Bank of Japan (BoJ), dan Bank of England (BoE). Semua diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, seiring dengan upaya memahami dampak ketidakpastian ekonomi global.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: