Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri PPPA: Pesantren Berperan Strategis dalam Pembentukan Karakter Generasi Muda

        Menteri PPPA: Pesantren Berperan Strategis dalam Pembentukan Karakter Generasi Muda Kredit Foto: Instagram @kemenpppa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi melakukan kunjungan ke Pesantren Al-Mizan, Majalengka, Jawa Barat pada Rabu (25/3/2025).

        Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA menegaskan pentingnya peran pesantren dan santri dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. 

        Baca Juga: Pastikan Wisatawan Aman pada Libur Lebaran, Kemenpar Antisipasi Situasi yang Tidak Diharapkan

        Menurutnya, pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga benteng moral yang berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang adil dan inklusif bagi perempuan dan anak.

        “Pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda, tidak hanya dalam aspek keagamaan tetapi juga dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian sosial, serta penghormatan terhadap hak-hak perempuan dan anak. Kolaborasi antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan berkeadilan,” ujar Menteri PPPA, dikutip dari siaran pers Kementerian PPPA, Sabtu (29/3).

        Menteri PPPA juga menyampaikan bahwa Kemen PPPA telah menetapkan tiga program prioritas guna mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, yaitu Ruang Bersama Indonesia (RBI), Perluasan Call Center SAPA 129, dan Penguatan Satu Data Perempuan dan Anak Berbasis Desa. 

        Program-program ini juga memberikan manfaat bagi pesantren dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif, memperkuat peran santri dalam advokasi sosial, serta meningkatkan akses perempuan dan anak terhadap layanan perlindungan yang lebih baik. Menteri PPPA juga memberikan apresiasi kepada pesantren al Mizan yang telah memiliki komitmen mewujudkan sebagai pesantren yang ramah anak.

        Wakil Bupati Majalengka, Dena Muhammad Ramdhan menambahkan bahwa Majalengka dikenal sebagai kota santri dengan tradisi keilmuan Islam yang kuat. 

        “Para alim ulama dan umara harus bersatu dalam membangun Majalengka yang lebih maju. Kami berkomitmen untuk melindungi perempuan dan anak serta memastikan setiap kebijakan yang diambil sejalan dengan prinsip keadilan sosial. Majalengka harus tetap menjadi kota religius yang mengutamakan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman,” ujar Wakil Bupati.

        Anggota DPR Komisi VIII, Maman Imanul Haq turut menyampaikan pandangannya terkait peran pesantren dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang modern dan inklusif. 

        “Pesantren ini merupakan pesantren modern, di mana orang tua diperbolehkan untuk mengunjungi anak-anak mereka dan mengecek kondisi kamar santri. Kami mendukung penuh upaya Kemen PPPA dalam pencegahan kekerasan, baik terhadap perempuan maupun anak, khususnya di lingkungan pesantren. Tidak boleh ada kekerasan terhadap perempuan  dan anak atas nama apa pun dan kepada siapa pun” ungkap Maman.

        Sebagai bentuk apresiasi terhadap kiprah perempuan dalam berbagai bidang, acara ini juga diisi dengan penganugerahan kepada sembilan perempuan inspiratif yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan advokasi sosial. Mereka adalah:

        Hj. Ummi Kultsum – Penggerak UMKM

        Neng Wardah – Kepala Desa Wanajaya, Majalengka

        Umi Hj. Dedeh – Penggerak Pendidikan

        Hj. Iis Mamah Salamah – Ketua Muslimat NU Subang

        Hj. Minatul Maula – Ketua Muslimat NU Majalengka

        Nyai Hj. Upik Rofiqoh – Ketua Perempuan Bangsa

        AI Jusanti – Penggerak Media

        Siti Hajar – Penggerak Pendidikan Inklusif/Disabilitas

        Yoyoh Badriyah – Sekretaris Umum Fatayat NU Majalengka

        Menteri PPPA berharap bahwa penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa. “Keberadaan perempuan yang kuat dan mandiri akan semakin memperkokoh fondasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Menter PPPA.

        Dengan pesantren sebagai mitra strategis dalam pembangunan karakter bangsa, Kemen PPPA optimis bahwa kolaborasi ini akan mempercepat pencapaian visi Indonesia yang lebih inklusif, berkeadilan, dan berdaya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: