Suksesnya Peter Sondakh, dari Bisnis Minyak Kelapa Milik Keluarga hingga Punya Media
Kredit Foto: Rajawali
Peter Sondakh, pendiri Rajawali Corpora, adalah salah satu nama besar di dunia bisnis Indonesia. Lahir di Manado pada 23 Juni 1953, ia dibesarkan dalam keluarga pengusaha yang bergerak di bidang produksi minyak kelapa dan ekspor kayu. Namun, hidupnya berubah drastis ketika ayahnya meninggal dunia saat ia berusia 20 tahun.
Sebagai anak tertua, Peter mengambil alih bisnis keluarga untuk menafkahi ibu dan keempat adiknya. Pengalaman ini membentuknya menjadi pribadi yang pekerja keras, tekun, dan memiliki visi bisnis yang tajam.
Pada 1977, Peter memulai perjalanan bisnisnya dengan membangun Hotel Hyatt di Surabaya, berkat jaringan yang dibangunnya sejak muda. Kesuksesan proyek ini menjadi fondasi bagi langkah-langkah selanjutnya. Di tahun 1984, ia mendirikan PT Rajawali Wira Bhakti Utama, yang menjadi cikal bakal Rajawali Group, sebuah konglomerasi yang kini menguasai berbagai sektor strategis di Indonesia.
Salah satu tonggak penting dalam kariernya adalah pendirian Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) pada 1984, bekerja sama dengan Bambang Trihatmodjo. RCTI menjadi stasiun televisi swasta pertama di Indonesia dan sukses besar, membuka jalan bagi ekspansi Peter ke sektor properti, transportasi, dan telekomunikasi.
Kesuksesan Peter tidak lepas dari tantangan. Pada 2002, ia harus menjual sahamnya di RCTI akibat perselisihan dengan mitra bisnis. Namun, ia tidak menyerah. Rajawali Group justru semakin berkembang dengan mendirikan jaringan hotel internasional seperti Sheraton, Novotel, dan The Laguna.
Krisis moneter 1997-1998 hampir menghancurkan bisnisnya, tetapi Peter berhasil bangkit dengan strategi jual-beli aset dan fokus pada tiga sektor utama: properti, pertambangan, dan perkebunan. Ia juga mengambil alih Bentoel Group, perusahaan rokok yang hampir bangkrut, dan mengubahnya menjadi bisnis yang menguntungkan.
Peter terus menunjukkan ketajaman bisnisnya dengan mendirikan stasiun televisi baru, B-Channel (kini RTV), pada 2014. Meski tidak sesukses RCTI, RTV membuktikan bahwa Peter tetap aktif mencari peluang di industri media.
Baca Juga: Melihat Perkembangan Jumlah Indomaret, dari Satu Gerai hingga Sukses Jadi 22 Ribu Gerai
Di tingkat global, ia mengakuisisi Surfer Paradise Resort Hotel di Australia (2009) dan mengembangkan bisnis kelapa sawit di Papua. Pada 2021, Archi Indonesia—perusahaan pertambangan emas milik Rajawali Corpora—mengumumkan rencana IPO untuk mempercepat ekspansi.
Melalui Rajawali Corpora, Peter Sondakh telah membangun kerajaan bisnis yang mencakup properti, media, telekomunikasi, pertambangan, dan perkebunan. Forbes mencatat kekayaannya mencapai USD 1,9 miliar pada 2021, menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia.
Baca Juga: Biomassa Sawit Mendukung Ketahanan Energi Berkelanjutan
Kisah Peter Sondakh adalah bukti bahwa kegigihan, kemampuan membaca peluang, dan ketahanan menghadapi krisis adalah kunci kesuksesan. Meski pernah hampir bangkrut, ia selalu bangkit lebih kuat, membuktikan dirinya sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: