Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Loh, Kripto Exchange Ini Putuskan Tutup Usai Diduga Cuci US$1,4 Miliar Hasil Peretasan Bybit

        Loh, Kripto Exchange Ini Putuskan Tutup Usai Diduga Cuci US$1,4 Miliar Hasil Peretasan Bybit Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Platform Exchange Kripto, eXch mengejutkan pasar kripto dengan keputusannya untuk menutup operasinya secara penuh menyusul tuduhan soal keterlibatannya dalam pencucian uang hasil peretasan dari Bybit.

        Dilansir dari Decrypt, Senin (21/4), Chief Executive Officer (CEO) eXch, Johann Roberts mengatakan bahwa perusahaan akan menutup operasinya secara penuh di 1 Mei 2025. Keputusan ini diambil di tengah kekhawatiran pasar terkait dugaan keterlibatan perusahaan dalam peretasan senilai US$1,4 miliar terhadap Bybit.

        Baca Juga: Ini Cara Korea Utara 'Bersihkan' Uang Kripto Hasil Retas Bybit US$1,4 Miliar

        Roberts menyebut bahwa infrastruktur mereka sedang menjadi target dalam sebuah “operasi transatlantik" aktif. Hal tersebut kemungkinan besar mencakup penyelidikan atas tuduhan pencucian uang dan pendanaan terorisme terhadap tim mereka.

        Ia mengatakan bahwa keputusan ini dipicu oleh informasi dari seorang pelapor internal (whistleblower) yang diklaim berasal dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DoJ) dan membawa data nyata yang telah diverifikasi.

        “Kami tidak melihat manfaat untuk terus beroperasi dalam lingkungan yang bermusuhan, di mana kami menjadi target pengumpulan intelijen hanya karena beberapa pihak salah menafsirkan tujuan kami,” ujar eXch.

        Baca Juga: Raup US$1,5 Miliar, Akhirnya Terungkap Siapa Dalang Peretasan Bursa Kripto Bybit

        eXch dikenal sebagai salah satu bursa yang beroperasi tanpa menerapkan prosedur know-your-customer (KYC) secara ketat. Kurangnya verifikasi ini memicu tuduhan bahwa platform tersebut menjadi fasilitator pencucian uang yang diduga dilakukan oleh kelompok peretas asal Korea Utara, Lazarus Group.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: