Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Indonesia Power Bangun 13 Pabrik Hidrogen Hijau, Kapasitas Tembus 80 Ton

        PLN Indonesia Power Bangun 13 Pabrik Hidrogen Hijau, Kapasitas Tembus 80 Ton Kredit Foto: PLN IP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menegaskan komitmennya dalam transisi energi bersih melalui pengembangan ekosistem hidrogen hijau dari hulu hingga hilir. Saat ini, perusahaan telah mengoperasikan 13 Green Hydrogen Plant(GHP) di sejumlah pembangkit strategis, dengan total kapasitas produksi mencapai 80 ton per tahun.

        "Hidrogen hijau ini karya enjiner PLN Grup yang sumbernya dari dalam negeri, jadi jika dikembangkan dan dimanfaatkan secara masif dampaknya besar sekali," ujar Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin, dalam keterangannya yang dikutip Senin (21/4/2025).

        Edwin menjelaskan, 13 GHP tersebut tersebar di berbagai pembangkit milik PLN IP, yaitu PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1–7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTU Grati, PLTU Adipala, dan PLTP Kamojang.

        Baca Juga: Layanan PLN IP Services Tembus Vietnam, Malaysia, hingga Kamboja

        "Salah satu pembangkit PLN Indonesia Power yang memproduksi hidrogen hijau adalah PLTP Kamojang. Ini menjadi pembangkit panas bumi pertama yang memproduksi hidrogen," ungkap Edwin.

        Dengan 13 unit GHP yang beroperasi, PLN IP mampu memproduksi 80 ton hidrogen hijau per tahun, setara 40% dari total kapasitas GHP di lingkungan PLN Grup. Dari jumlah tersebut, 32 ton dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional pembangkit, seperti cooling generator, sementara sisanya, sebanyak 48 ton, dapat digunakan untuk kebutuhan lain.

        Baca Juga: PLN IP Andalkan REOC Jaga Keandalan Listrik Selama Idulfitri

        Di sisi hilir, PLN Indonesia Power juga telah membangun Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia. Fasilitas ini ditujukan sebagai penunjang kendaraan masa depan berbahan bakar hidrogen.

        Selain itu, PLN IP juga mengembangkan pemanfaatan hidrogen yang dikonversi menjadi green ammonia sebagai energi primer pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Teknologi ini telah diterapkan di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt, yang ditandai dengan keberhasilan uji ammonia cofiring sebesar 3% selama delapan jam, menggunakan 50 ton amonia.

        "Hidrogen hijau merupakan sumber energi bersih, tidak meninggalkan residu di udara, sehingga tidak menghasilkan emisi karbon sebab hanya mengeluarkan uap air," tutup Edwin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: