Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IHSG Diprediksi Bergerak Sideways, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading

        IHSG Diprediksi Bergerak Sideways, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Setelah empat hari berturut-turut tertekan, bursa saham Wall Street akhirnya bangkit pada Selasa (22/4). Ketiga indeks utama AS menorehkan kenaikan tajam: Dow Jones melesat 2,66%, S&P 500 naik 2,51%, dan Nasdaq melonjak 2,71%. Pemulihan ini dipicu oleh optimisme meredanya tensi dagang antara Amerika Serikat dan China.

        Pendorong sentimen datang dari pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam pertemuan tertutup yang diadakan oleh JPMorgan Chase bersama para investor. “Tidak ada yang berpikir bahwa status quo yang ada sekarang dapat dipertahankan,” ungkap Bessent, sebagaimana dilaporkan Bloomberg News.

        Ia menambahkan bahwa jika negosiasi antara AS-China berbuah kesepakatan dalam dua hingga tiga tahun mendatang, itu akan menjadi "menang besar." Tak ayal, saham-saham yang berhubungan dengan China pun langsung terdongkrak.

        Baca Juga: Soroti Pemotongan Proyeksi Ekonomi Global, Bursa Eropa Dibayangi Ketidakpastian Gegara Trump

        Bahkan, Dow Jones sempat reli lebih dari 1.100 poin sebelum terkoreksi ringan di akhir sesi perdagangan. Euforia ini pun menyebar ke berbagai sektor dan menciptakan efek rebound di pasar global.

        Sementara itu, bursa saham Asia-Pasifik bergerak variatif. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,17%, sedangkan Topix justru naik 0,13%. Korea Selatan juga mencatat pergerakan beragam, dengan Kospi turun tipis 0,07% dan Kosdaq menguat 0,09%.

        Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,03%, Hang Seng Hong Kong naik 0,40%, namun Taiex Taiwan merosot 1,64%. CSI 300 China pun turun tipis 0,02%. Dari dalam negeri, kabar baik datang dari BPS yang melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2025 sebesar US$ 4,33 miliar, naik US$ 1,23 miliar secara bulanan.

        Baca Juga: IHSG Menguat, Investor Asing Kompak Borong 10 Saham Ini

        IHSG pun tak ketinggalan mencetak kenaikan signifikan sebesar 1,43% pada penutupan perdagangan kemarin. Investor asing terlihat aktif memborong saham dengan nilai net buy sekitar Rp176 miliar. Saham-saham yang paling banyak dibeli antara lain BBCA, ANTM, BMRI, PANI, dan BRIS.

        Fanny Suherman, CFP Head of Retail Research BNI Sekuritas, memprediksi IHSG pada Rabu (23/4) akan bergerak cenderung sideways, seiring pasar menanti keputusan suku bunga BI Rate yang akan diumumkan hari ini. Untuk level teknikal, IHSG diperkirakan memiliki support di kisaran 6450–6470 dan resistance di rentang 6550–6600.

        Adapun rekomendasi saham hari ini, yaitu;

        BUMI Buy on Weakness dengan area beli di 109, cutloss di bawah 106. Target dekat di 116-118.

        BBCA Spec Buy dengan area beli di 8475, cutloss di bawah 8425. Target dekat di 8550-8700.

        MDKA Spec Buy dengan area beli di 1640-1665, cutloss di bawah 1610. Target dekat di 1680-1700.

        JPFA Spec Buy dengan area beli di 1700-1715, cutloss di bawah 1700. Target dekat di 1730-1745.

        CPIN Spec Buy dengan area beli di 4000-4050, cutloss di bawah 3960. Target dekat di 4100-4150.

        CUAN Spec Buy dengan area beli di 6700-6800, cutloss di bawah 6650. Target dekat di 6925-7100.               

        Pasar mulai menunjukkan sinyal positif. Namun investor perlu tetap bijak, karena volatilitas bisa terjadi kapan saja, terutama menjelang pengumuman penting seperti kebijakan suku bunga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: