Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Main Cantik, Balas AS dengan Diplomasi Ekspor! Kadin Siap Bantu Lobi Washington

        Indonesia Main Cantik, Balas AS dengan Diplomasi Ekspor! Kadin Siap Bantu Lobi Washington Kredit Foto: Kadin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia menunjukkan sikap tenang namun strategis di tengah memanasnya isu perdagangan global. Alih-alih merespons kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan tindakan retaliasi, pemerintah memilih meredam ketegangan melalui negosiasi yang konstruktif.

        Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan bahwa pendekatan pemerintah sudah tepat dan tidak gegabah.

        “(Pemerintah) mengedepankan dialog. Ini penting agar surplus dagang kita dengan AS bisa lebih seimbang tanpa memicu konflik baru,” ujar Anindya saat ditemui di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

        Baca Juga: Tarif Balasan Trump Dinilai Jadi 'Palu Godam', Kadin Desak Reformasi Ekonomi RI Dipercepat

        Anindya menyoroti kekuatan sektor ekspor Indonesia saat ini yang ditopang oleh komoditas seperti garmen, elektronik, dan alas kaki. Sementara itu, AS juga memiliki kepentingan besar terhadap produk agrikultur seperti kedelai, gandum, dan kapas.

        “Kita harus bisa membaca kebutuhan kedua belah pihak dan mencari titik temu,” tambahnya.

        Lebih lanjut, Anindya mengungkapkan bahwa Kadin Indonesia berencana berkunjung ke Washington DC pada awal Mei untuk bertemu langsung dengan US Chamber of Commerce atau Kamar Dagang AS.

        “Tujuannya jelas yakni menjajaki peluang kerja sama yang lebih erat di sektor-sektor strategis, termasuk pertanian dan pangan seperti daging dan produk dairy,” tuturnya.

        Baca Juga: Kadin Dukung Pembentukan Tim Klarifikasi dan Negosiasi Terkait Kebijakan Tarif Impor AS

        Menurut Anindya, langkah tersebut sejalan dengan upaya pemerintah yang akan memulai negosiasi teknis terkait tarif resiprokal dalam dua pekan mendatang.

        Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pembahasan tarif ini akan dituangkan dalam sebuah framework agreement yang mencakup berbagai aspek perdagangan dan investasi.

        Sebagai langkah awal, kedua negara baru saja menandatangani perjanjian mengenai perlakuan informasi dalam kesepakatan dagang bilateral. Ini menandai dimulainya proses negosiasi teknis secara resmi antara Jakarta dan Washington.

        Menurut Anindya, langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mampu mempertahankan kepentingan nasional, tetapi juga piawai memainkan diplomasi dagang dalam menghadapi negara adidaya seperti AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: